Aplikasi Pengenalan Wajah Menarik Perhatian Direksi BPJS Kesehatan

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Pengembangan aplikasi ini tidak memerlukan investasi besar. “Bila berkenan, kami siap bekerjasama mengembangkan aplikasi ini ke tingkat nasional. Tidak diperlukan investasi besar. Yang diperlukan adalah kemauan untuk maju,” timpal Ir Dhodhik M Utomo, Direktur PT RSDK Ciamis.
RSDK Ciamis telah melahirkan beberapa aplikasi untuk mendukung pelayanan dan kinerja rumah sakit. “Kami pernah kesulitan mengikuti ketentuan BPJS Kesehatan. Akhirnya kami mencanangkan 2020 sebagai tahun digitalisasi. Hasilnya sangat terasa, terutama pada aspek pelayanan dan pemberkasan klaim,” aku Ikbal.
Ikbal berharap, inovasi FR ini dapat diterima oleh BPJS sebagai salah satu validasi kepesertaan, selain sidik jari. “Kami siap memberikan pelayanan paperless. Pasien hanya perlu membawa smartphone,” katanya.
RSDK Ciamis juga sudah menerapkan aplikasi V-Claim versi 2. Dibandingkan versi sebelumnya, versi 2 ini memiliki kelebihan pada sisi kemudahan dan kecepatan pelayanan. “Aplikasi ini sudah ter-bridging dengan SIMRS sehingga petugas kami tidak perlu lagi membuka dua aplikasi saat pelayanan pasien. Kini, kami cukup membuka SIMRS untuk mencetak SEP. Database peserta secara otomatis terisi,” aku Ikbal.
Untuk melakukan verifikasi internal, RSDK Ciamis telah menggunakan aplikasi Frandita (Fraud Initiation Detection in Hospital). Dengan aplikasi deteksi dini fraud di rumah sakit ini, para koder dan petugas casemix lebih cepat dan akurat dalam melakukan pemberkasan klaim sehingga menekan kemungkinan terjadinya fraud. Kemungkinan berkas kurang lengkap juga bisa ditekan sehingga gagal klaim bisa dihindarkan sejak dini. (*)
Sumber: