Duel Novanto – Nurhadi, Siapa Kena Tonjok?
Setya Novanto 'duel' lawan Nurhadi. Isunya menyebar ke luar LP Sukamiskin Bandung. Dibenarkan Kabag Humas Ditjen Pemasyarakatan, Rika Apriyanti ke pers, Rabu, 2 Maret 2022: "Perselisihan. Bukan berantem, ya…" Tapi ada yang kena tonjok.
***
NOVANTO kelahiran Bandung, Jabar, 12 November 1955. Nurhadi Abdurachman kelahiran Kudus, Jateng, 19 Juni 1957.
Beda-beda tipis, sebenarnya. Soal kematangan.
Soal reputasi kekerasan, Nurhadi galak. Setahun lalu ia memukul petugas Rumah Tahanan KPK. Sekali tonjok, bibir petugas moncor.
Kapolsek Setiabudi, Jakarta Selatan (saat itu), AKBP Yogen Heroes Baruno, kepada wartawan, Minggu, 31 Januari 2021, mengatakan:
"Betul. Ada pemukulan satu kali tonjok oleh terlapor (Nurhadi) kepada petugas Rutan KPK. Kena di atas bibir."
Yogen: "Kronologisnya: Waktu itu petugas KPK sosialisasi renovasi ruang tahanan. Sedangkan, terlapor nggak mau, karena repot. Harus mindah-mindahin barang. Akhirnya terlapor nonjok petugas."
Diproses. Nurhadi kena Pasal 351 KUHP, penganiayaan. Hukuman asal, ditambahi hukuman baru.
Ketika Nurhadi diproses hukum di Jakarta, Novanto bawa sabit. Di dalam LP Sukamiskin Bandung. Fotonya beredar di sosmed, Jumat, 29 Januari 2021.
Kalapas Sukamiskin (saat itu), Asep Sutandar, membenarkan foto tersebut: "Itu program kerja pertanian warga binaan. Pak Novanto ikut."
Novanto mengacungkan sabit, di tangan kanan. Serumpun padi, di tangan kiri. Lengkap bertopi caping, khas petani.
Tidak ada reputasi kekerasan Novanto. Kecuali, kecelakaan mobil yang ia tumpangi, sebelum ditangkap, Kamis, 16 November 2017. Kata pengacaranya, Fredrich Yunadi, kepala Novanto kejedot. Benjol segede bakpao.
Tapi, Novanto-Nurhadi bukan soal beradu galak. Kabar berantem sudah dibantah. Bermusuhan, ya.
Penjara mana pun di dunia, sama. Permusuhan napi, biasa. Di Amerika, perkelahian dimuat media massa secara vulgar. Seolah Pembaca ada di dalam.
Sumber: