Kenalkan Batu Kepada Dunia
AMEG - Perhelatan side event Women 20 (W20) di Kota Batu dibuka oleh Chair W20, Hadriani Uli Silalahi dan dihadiri delegasi dari 20 negara berlangsung mulai Selasa (8/3/2022) sampai Kamis (10/3/2022).
W20 merupakan bagian dari perhelatan G20 yang fokus pada kesetaraan gender. Lewat event itu, diharapkan bisa menghasilkan suatu yang positif. Salah satunya; sebagai satu dari rangkaian komitmen anggota G20 dalam membasmi diskriminasi, meningkatkan dukungan UMKM kaum perempuan, mendukung akses para kaum perempuan di pedesaan dan kaum perempuan dengan disabilitas serta meningkatkan dukungan akses kesehatan yang setara gender dalam setiap aspek agar disahkan dalam deklarasi para pemimpin G20.
Co-chair W20 Indonesia 2022, Dian Siswarini menyatakan, ada sejumlah aspek yang ditentukan oleh konfederasi dalam pemilihan tempat. Intinya, pihaknya ingin mengenalkan kota-kota di Indonesia kepada seluruh dunia.
"Kota Batu sebagai kota wisata yang sangat luar biasa. Kami ingin mengenalkan Kota Batu kepada dunia. Jika di Indonesia bukan hanya ada Bali," ujar Dian.
Dipilihnya Kota Batu karena sesuai dengan tema yang diusung. Ia melihat banyak sekali pelaku UMKM perempuan di Kota Batu. Sebab itu, pada event kali ini pihaknya meluncurkan program bagi pelaku UMKM perempuan untuk bisa mengikuti inkubasi.
Program inkubasi merupakan program edukasi untuk memperkenalkan dunia digital kepada pelaku UMKM perempuan. Di antaranya digital marketing dan digital distribusi.
"Melalui program itu mereka harus memiliki ide bisnis. Untuk ide bisnis terbaik akan diberikan modal kerja," jelas Dian Ulil. Melalui terobosan itu, diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, tambahnya
Melalui penyelenggaraan W20, kesetaraan gender dan pemberdayaan penyandang disabilitas turut menjadi pembahasan krusial. Ekosistem yang ramah bagi keduanya sangat ditekankan agar mampu mewujudkan inklusi ekonomi.
Staf Khusus Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia mengatakan, pemerintah memberikan aksentuasi meningkatkan inklusivitas ekonomi bagi perempuan, utamanya bagu penyandang disabilitas. Keberpihakan ini karena mayoritas UMKM digerakkan oleh kaum perempuan termasuk didalamnya ada kelompok difabel.
"W20 momentum mengkampanyekan isu ekonomi inklusif bagi pelaku UMKM yang mayoritas perempuan, terutama perempuan berkebutuhan khusus. Karena itu, semua elemen perlu bersatu padu tanpa mendiskreditkan kelompok tertentu sehingga program pemerintah bisa menyentuh secara merata," ujar Angkie saat menghadiri pembukaan W20.
Dia mengungkapkan, saat ini UMKM yang tumbuh di Indonesia mencapai 65 juta unit dengan kontribusi 61 persen terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. Dari jumlah UMKM tersebut, 64 persen pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan. Begitu juga dengan kelompok difabel kategori usia kerja, dimana 75 persennya berkecimpung di sektor informal, seperti UMKM.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko sampaikan rasa hormatnya kepada panita pusat yang telah memilih Kota Batu sebagai salah satu lokus digelarnya W20. Dipilihnya Kota Batu karena panitia ingin mempromosikan Kota Batu sebagai kota wisata selain Bali.
"Kalau G20 semua kegiatannya sudah di Bali. Sedangkan untuk W20 digelar di luar Bali," katanya.
Lebih lanjut, Dewanti menerangkan, dipilihnya Kota Batu juga karena hampir 70 persen UMKM digerakkan oleh perempuan. "Di Kota Batu terdapat 14.368 UMKM. 70 persennya dimiliki dan dikelola perempuan. Produk terbesar yang dihasilkan UMKM yaitu produk kriya, batik dan olahan kuliner," beber Dewanti.
Sumber: