Marketplace Mobilman, Seleksi Penjual Mobil via AI

Marketplace Mobilman, Seleksi Penjual Mobil via AI

Untuk itu, mesin web, serta aplikasi Android dan iOS Mobilman, dilengkapi Artificial Intelligence (AI). Menampung data diri penjual. Juga data rinci mobil. Termasuk, kompres foto mobil otomatis, dari resolusi besar menjadi segenggaman ponsel. Tapi tetap mampu zoom, buat tampilan detil.

Terpenting, penjual Mobkas beriklan di Mobilman, gratis. Dari pembeli pun tidak dipungut biaya. "Asli, tanpa biaya. Sebab, kami bukan calo atau makelar. Juga bukan pedagang mobil. Melainkan publisher," katanya.

Ini penting, karena dengan begitu Mobilman independen. Tidak berusaha membagus-baguskan mobil yang diiklankan. Justru mendorong penjual transparan. Bagus bilang bagus, kelemahan diungkap.

Beda dengan showroom Mobkas. Atau marketplace yang juga berperan rangkap, jual-beli Mobkas. Model begini pastinya membagus-baguskan mobil terhadap calon pembeli. Sebaliknya, menekan habis, harga dari penjual. Sehingga cuma penjual sangat butuh uang, terpaksa menjual ke situ.

Lantas, dari mana keuntungan Mobilman sebagai perusahaan startup?

Danang: "Kami mendapat pembiayaan server cukup besar, dari lembaga yang belum bersedia diungkap identitasnya. Juga Google Ads, Dan, kerjasama business to business."

Hasil usaha itu untuk membayar 18 orang ahli IT, ahli AI, dan pakar mobil, masih kurang sedikit. "Kekurangan tipis ini yang ditutup investor," ujarnya.

Tapi, investor cuan dari valuasi (the value of the business). Sejak didirikan di masa pendemi Corona, nilai investasi awal sudah naik 573 persen, per akhir 2021. "Berdasarkan standar kredibel, penilai perusahaan go public. Sebab, pada saatnya nanti Mobilman bakal go public juga," katanya.

Penjual beriklan di Mobilman gratis untuk jangka panjang. Tapi, dengan volume iklan Mobil dijual rata-rata 210 mobil per hari, maka iklan cepat tenggelam. "Nantinya akan kami buka iklan sundul, bayar Rp 5 ribu. Supaya iklan disundul, tidak tenggelam," kata Danang.

Kelak, ada iklan premium. Yang mobilnya difoto langsung oleh pakar mobil dari Mobilman, mendatangi calon penjual. Di sini lebih transparan. "Dan lebih cepat laku dibanding iklan biasa. Karena kami bantu melalui sosmed dan pemberitaan media otomotif Mobilman," katanya.

Keterbukaan penjual Mobkas lama-lama bakal jadi tren, mereduksi jual tipu-tipu. Pelan tapi pasti. Menuju ke keterbukaan penjual.

"Karena penjual tipu-tipu, betapa pun pasti merasa tidak enak hati, setelah barangnya laku. Sebab, ia makan dari uang pembeli yang kecewa. Makanan yang ia beli, bisa nyangkut di tenggorokan," tutupnya. (*)

Sumber: