Komunitas dan Pegiat Lingkungan Malang Ini Konservasi Habitat Tukik di Bajul Mati
AMEG - Aksi konservasi habitat satwa penyu dilakukan komunitas dan pegiat lingkungan di kawasan Pantai Bajul Mati Sendangbiru Malang, Minggu (20/3/2022).
Aksi konservasi bagi habitat penyu ini melibatkan relawan dari komunitas Arek Kepanjen (AK), Walhi Malang, dan Aspinal Foundation. Yakni, dipusatkan di kawasan Bajul Mati Sea Turtle Conservation (BSTC).
Semua relawan bersama-sama melakukan aksi lingkungan bagi habitat penyu ini. Seperti, melakukan pengayakan pasir, bersih-bersih bak penangkaran, hingga kolam tukik (anakan penyu).
Kegiatan yang diinisiasi Arek Kepanjen divisi lingkungan ini sebagai upaya kampanye sadar dan pelestarian lingkungan. Terutama untuk penyelamatan habitat penyu laut sebagai satwa yang dilindungi.
Koordinator SATO Arek Kepanjen, Anang Eko Fiyanto mengungkapkan, penyu memang harus dilindungi habitatnya agar populasinya tidak punah.
"Jadi, kami siapkan tempat relokasi khusus bagi penyu laut yang akan bertelur. Tempat yang bisa dipakai harus dijaga dan dibersihkan," kata Anang Eko, Minggu (20/3/2022) sore.
Dilakukannya hal ini, lanjutnya, karena tempat untuk telur dan tukik di pantai bisa terancam sewaktu-waktu. Menurutnya, saat ini memang belum ditemukan adanya telur-telur penyu di lokasi pantai tersebut.
"Tempat relokasi untuk telur penyu bisa tidak aman, terinjak pengunjung pantai. Ini karena kawasan Bajul Mati ini juga dibuka untuk wisatawan," tandasnya.
Kegiatan juga dilangsungkan pada Sabtu (19/3/2022) di lokasi yang sama. Di hari tersebut, banyak diisi dengan seminar dan sarasehan. Temanya, adalah Sinau Darling atau Sadar Lingkungan.
Dalam sarasehan ini, dikenalkan tentang keragaman flora-fauna di Malang Selatan, yang harus dilindungi dan dilestarikan.
Materi lainnya, tentang keterkaitan hubungan alam dan manusia, serta keseimbangan alam (ekosistem) berikut hukum-hukum tentang lingkungan.
"Rencana awal dilakukan patroli penyu di sepanjang kawasan pantai di malam hari. Tetapi, kondisi hujan dan berombak sehingga kurang memungkinkan," imbuh Eko Anang.
Dalam kegiatan ini, sempat didapati seekor penyu jenis Labi Labi dalam kondisi terluka yang diserahkan warga nelayan setempat. Penyu ini didapati habis terkena alat tangkap nelayan, dan banyak kena parasit di bagian tubuhnya.
"Oleh tim, penyu ini kami lakukan penyelamatan (rescue). Lalu ditangani dokter hewan di tempat itu juga," pungkas Eko. (*)
Sumber: