Direksi BUMN Tambang Terkesan Citarum Harum

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Sementara itu, kesan yang sama disampaikan Ari Wibiwo, Paritohan Administration Departement PT Inalum. Mirip seperti PT Vale, bahwa PT Inalum juga mengembangkan PLTA di hulu sungai Asahan yang bermuara di Porsea Danau Toba. “PT Inalum sangat concern terhadap Danau Toba, danau yang harus diselamatkan, sesuai Perpres 60/2021. Di sana, ada ribuan hektare lahan kritis,” ujarnya.
Ari mengatakan, tahun 2019 telah dilakukan pemetaan terhadap lahan kritis yang di sekitar Danau Toba. Terdapat 200.000 hektare lahan kritis. Dari jumlah itu, 70.000 hektare di antaranya adalah lahan non kepemilikan pemerintah. “Inalum bertekad membantu melestarikan danau Toba dengan program penanaman pohon,” katanya.
Program itu sudah dilakukan sejak 2015, tetapi baru tahun 2021 lebih sustain. “Kami juga mendapat arahan pak Doni di banyak kesempatan, baik saat berkunjung ke Danau Toba maupun hari ini di Cisanti. Makin banyak insight yang kami dapat,” katanya seraya menambahkan, “kunjungan ke Cisanti banyak sekali manfaat. Semua kami lihat, kami catat, dan kami akan tularkan ke teman-teman. Bahkan ke depan, mohon izin kami akan mengirim teman-teman Inalum ke sini.” (*)
Sumber: