Potensi Pangan Besar, Kabupaten Malang Perlu Indikasi Geografis Kawasan

Potensi Pangan Besar, Kabupaten Malang Perlu Indikasi Geografis Kawasan

AMEG - Kabupaten Malang punya potensi pertanian dan perkebunan cukup besar. Perlu dimiliki Indikasi Geografis (IG) kawasan pertanian, agar potensi tanaman pangan lebih diminati pembeli langsung dari dunia.

"Dari Indikasi Geografis ini semua lengkap, (menggambarkan) lokasi lahan dan tanamannya. Jadi, akan diketahui pohon yang ditanam pada ketinggian sekian, maka unsur pH tanah sekian," jelas Kadis Tenaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang, Budiar Anwar, Selasa (5/4/2022).

Diungkapkan, lahan pertanian yang menghasilkan komoditi pangan dan hortikultura yang ada, bisa dilihat potensinya melalui hasil pemetaan IG ini.

Dengan lokasi tanam yang sudah diketahui, kata Budiar, maka diketahui unsur hara dan kemungkinan hasil tanaman tersebut.

"Jadi calon pembeli tidak akan ragu, seperti apa hasil tanaman pangan pertanian/perkebunan yang akan dibeli. Ya, seperti jaminan begitu, tidak akan khawatir abal-abal (hasil produksi petani," tandasnya.

Akan tetapi, kata Budiar, dimilikinya peta Indikasi Geografis kawasan pertanian ini masih jadi angan-angan. Pasalnya, ia tidak serta merta bisa mewujudkannya, karena keterbatasan dukungan APBD.

"Sudah lama, sekitar tiga kali kami mengusulkannya. Tapi masih tak ada dukungan. Memang harga aplikasi sistem IG ini mahal, sekitar Rp 300 juta per unit/kawasan," imbuhnya.

Selain peta kawasan pertanian yang bisa memudahkan calon pembeli hasil pangan, Kabupaten Malang juga masih perlu berbagai langkah strategis untuk bisa meningkatkan produktivitas pertanian.

Budiar mengungkapkan, keberadaan lahan tanam juga sangat penting menjaga, ataupun meningkat produksi tanaman pangan.

Ia mencontohkan, perlu dimanfaatkannya lahan hutan milik Perhutani bagi perkebunan kopi. Menurutnya, ini karena banyak pohon tegak di lahan Perhutani yang bisa jadi pelindung tanaman kopi.

Apalagi, lanjutnya, kopi termasuk komoditi perkebunan yang tidak pernah sepi dan dicari konsumen. Hal ini, sama juga dengan komoditi lain seperti tebu dan teh.

"Kopi sangat bagus potensinya. Buktinya, lahan tanam untuk kebun kopi tidak pernah berkurang," demikian pria yang pernah menjabat kabag Humas Pemkab Malang ini. (*)

Sumber: