Genk Motor Keroyok Anak Bakul Ketan Batu

Genk Motor Keroyok Anak Bakul Ketan Batu

AMEG- Sekelompok anak muda pengendara sepeda motor, diketahui mengeroyok seorang remaja di Jalan Brantas, Kota Batu, Senin (11/4/2022) dini hari.

Ulah genk motor itu diketahui dari unggahan video dimedia sosial. Ada dua video yang di unggah, pertama berdurasi 1 menit 6 detik dan video ke dua berdurasi dua detik.

Video diunggah oleh pemilik akun Sulis Iku Arek Mbatu di grup facebook Rembug Online Batu. Karena peristiwanya dini hari, gambar video tidak terlalu jelas dan gelap. Hanya terdengar teriakan suara wanita yang melerai.

Sulis menjelaskan, saat itu genk motor berjalan dari arah perempatan Jl Panglima Sudirman arah Jl Brantas. Mereka melintas dengan menggeber-geber suara kenalpot kendaraannya dan teriak-teriak sambil membawa bendera.

Tidak sengaja Ryan Firmansyah, anak bakul ketan di Batu meneriaki genk motor. "Mereka langsung putar balik dan nempeleng Ryan. Korban terus-terusan dikeroyok padahal bapak dan ibunya sudah melerai," tutur Sulis.

Peristiwa itu sudah dilaporkan ke petugas kepolisian yang sedang berpatroli. "Kami laporan di situ juga, kemudian disuruh ke kantor. Karena kami khawatir mereka balik lagi dan bikin ulah maka kami cancel laporan. Kami siaga disitu sampai jam 3 pagi," terang Sulis.

Darmawan, warga setempat yang melihat peristiwa penganiayaan menjelaskan, para genk motor sebagian besar remaja usia SMP-SMA dan mengendarai sekitar 25 sepeda motor. Setelah menganiaya Ryan, mereka langsung pergi.

Beberapa saat kemudian, genk motor balik ke lokasi tapi jumlahnya sedikit. Mereka melintas sambil menggeber-geber kendaraannya.

"Sempat saya hadang pakai meja dan saya kejar. Namun tak tertangkap," kata Darmawan.

Ryan Firmansyah mengungkapkan, ia dipukuli di sekujur tubuhnya. Mulai kepala, badan, perut hingga kaki. Saat dipukuli posisi Ryan sedang berjongkok lalu berdiri.

"Saya tidak melakukan perlawanan sama sekali. Saat itu saya sedang makan bakso. Tapi tiba-tiba mereka melintas dengan menggeber-geber motor. Reflek saya bilang 'cok'. Tidak ada yang saya kenal mereka," tutur Ryan siswa kelas 10 tersebut.

Orang tua korban, Zainal Abidin saat peristiwa berusaha menyelamatkan anaknya dengan cara melindungi Ryan.

Zainal dan keluarganya mengaku masih trauma "Bahkan untuk berjualan hari ini saya belum melakukan persiapan," tutur dia.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Batu, AKP Yussi Purwanto menyampaikan, sudah mendatangi rumah korban. Perugas akan melakukan visum pada korban.

Sumber: