Harga Migor Naik, Dirjen Tersangka Korupsi

Harga Migor Naik, Dirjen Tersangka Korupsi

Data BPS, nilai ekspor CPO Indonesia sepanjang Januari-November 2021.

Ke China senilai USD4,55 miliar (setara Rp65.26 triliun) Nilai tersebut mencapai 17,47% dari total nilai ekspor minyak sawit Indonesia.

Ke India senilai USD3,11 miliar (setara Rp44,6 triliun). Nilai tersebut mencapai 11,96% dari total nilai ekspor minya sawit Indonesia.

Ke Pakistan senilai USD2,46 miliar (setara Rp35.28 triliun). Yang melonjak drastis ekspor ke AS senilai USD1,61 miliar (setara Rp23 triliun). Tapi, itu naik 136,4% dibanding periode yang sama tahun 2020.

Total nilai ekspor CPO Indonesia USD26,03 miliar (setara Rp373.4 triliun). Itu naik 61,72% dibanding periode yang sama tahun 2020, yang USD16,1 miliar (setara Rp230.95 triliun).

Kenaikan harga minyak goreng berlangsung sejak awal April 2021, atau sudah setahun.

Institut for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), mengumumkan hasil hitungan mereka tentang kerugian masyarakat akibat naiknya harga minyak goreng diperkirakan mencapai (total seluruh rakyat Indonesia) Rp3,38 triliun.

Nilai kerugian tersebut merupakan akumulasi dari dua periode pada April-September 2021 dan Oktober 2021-19 Januari 2022.

Rinciannya, April-September 2021 sebesar Rp0,98 triliun. Oktober 2021 - 19 Januari 2022 sebesar Rp2,4 triliun.

Kerugian tersebut dihitung dengan menggunakan asumsi konsumsi minyak goreng sebesar 2,21 juta liter per hari.

Kerugian masyarakat berdasarkan kelompok kelas ekonomi (sesuai penghasilan) dibagi sebagai berikut:

Kelompok orang dengan pengeluaran per kapita di bawah Rp300 ribu sebulan, total rugi Rp0,03 triliun.

Kelompok orang dengan pengeluaran per kapita Rp600 ribu-Rp 800 ribu sebulan rugi Rp0,54 triliun.

Kelompok orang dengan pengeluaran per kapita Rp800 ribu - Rp 1 juta sebulan rugi Rp0,46 triliun.

Kelompok orang dengan pengeluaran per kapita Rp1 juta-Rp1,5 juta sebulan rugi (paling besar) Rp0,82 triliun.

Sumber: