Antisipasi Bencana BPBD dan Relawan On Call
AMEG - Adanya potensi dan kerawanan bencana di wilayah Kabupaten Malang butuh kesiapsiagaan tinggi tim BPDB dan relawan bencana.
"Potensi bisa jadi ancaman terjadinya bencana sewaktu-waktu, tidak bisa diprediksi kapan munculnya. Jadi, tetap harus waspada dan siaga," jelas Plt Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, usai peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) di Pendopo Kantor Bupati Malang di Jalan Panji Kepanjen, Selasa (26/4/2022) siang.
Bambang mencontohkan, akhir-akhir ini di wilayah Kabupaten Malang masih kerap terjadi hujan, sehingga tetap rawan terjadi banjir dan longsor.
Menurutnya, sejumlah wilayah yang termasuk dalam peta kawasan rawan longsor. Seperti, daerah di wilayah Pujon-Ngantang-Kasembon dan Poncokusumo.
"Titik lokasi rawan longsor banyak. Harus tetap siaga saat hujan turun sewaktu-waktu. Makanya, tim kami selalu on call siaga 24 jam. Ada yang piket, ada tim lapangan dan relawan," tandasnya.
Menurutnya, kesiapsiagaan sewaktu-waktu antisipasi darurat bencana ini dimulai dari jejaring informasi antarpersonel.
Bagaimana antisipasi bencana di momen puasa ramadan kini atau selama libur lebaran nanti?
Kesiapsiagaan darurat bencana, kata Bambang, selama ini dilaksanakan tanpa menunggu waktu khusus.
"Untuk lebih mendekatkan pelayanan dalam pencegahan bencana, dibentuk setidaknya empat pos lapangan. Keberadaan pos ini sudah lama, sejak November 2021 lalu," imbuhnya.
Pos lapangan ini seperti terdapat di daerah Ngantang, Tumpang, Tirtoyudo dan Gedangan.
Dalam acara peringatan HKBN tersebut, digelar apel kesiapsiagaan yang dipimpin Wabup Malang, Didik Gatot Subroto. Usai memimpin apel, Wabup menyempatkan meninjau sejumlah stand BPBD dan relawan pendukung. Seperti relawan PMI, Tagana, dan SAR Awangga.
Berbagai alat kelengkapan penanggulangan bencana dan evakuasi korban bencana juga dipamerkan dan diinspeksi oleh Wabup. (*)
Sumber: