Komunikasi Sangat Membantu Tim Relawan MBKM Semeru UB

Komunikasi Sangat Membantu Tim Relawan MBKM Semeru UB

Sedangkan pada tema Economy and Environment Recovery, mahasiswa Fakultas MIPA Ruth Damayanti A. Sirait menyampaikan, timnya membantu menumbuhkan perekonomian warga dengan pelatihan produk olahan salak.

“Perekonomian warga pasca erupsi terhambat karena akibat putusnya jembatan Gladak Perak, yang mengakibatkan harga salak sebagai komoditas utama di Pronojiwo turun drastis. Untuk itu kami adakan pelatihan olahan kripik dari salak yang disambut baik oleh warga,” ujar Ruth.

Selain itu, Ruth dan tim membantu memulihkan sektor pariwisata dengan membersikan Wisata Air Terjun Tumpak Sewu dan Goa tetes.

Ruth berharap dengan apa yang telah dilakukan tim MBKM, masyarakat mampu melanjutkan hidupnya dengan baik. Namun demikian, menurutnya masih banyak yang perlu dilakukan, seperti pengembangan pertanian, peternakan yang membutuhkan kandang komunal, serta promosi pengembangan daerah wisata.

“Saya harap tidak berhenti di gelombang 1 saja, tetapi ada gelombang berikutnya dapat menyempurnakan dengan melakukan berbagai inovasi kegiatan,” ungkapnya.
Sementara itu, koordinator MBKM Semeru Gelombang I Achmat Solehuddin mengatakan program yang diikutinya tersebut untuk konversi mata kuliah magang.

Sebagai koordinator magang banyak yang harus dilakukannya dalam mengatur tim MBKM Semeru Gelombang I.

"Salah satu yang paling terkesan adalah ketika saya diindikasi terkena COVID-19. Dan saya harus melakukan isolasi. Disitu koordinasi hanya melalui WA. Allhamdullillah meskipun koordinasi lewat WA dan zoom kegiatan di pengungsian berjalan lancar," katanya.

Achmat menjelaskan, Tim MBKM Gelombang II di Pronojiwo terbagi ke dalam tiga posko, yaitu Posko Aju untuk tempat keluar masuknya informasi dan koordinasi relawan dan pengungsian, posko, posko dapur umum, dan posko pengungsian.

Kegiatan MBKM Semeru merupakan salah satu wujud dharma bakti UB kepada masyarakat terdampak erupsi gunung Semeru, dengan cara membina dan mendampingi masyarakat dalam pemulihan kondisi pasca bencana.

Sementara Rektor UB Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, A.R., M.S., mengatakan tentu kegiatan ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi masyarakat terdampak, juga pengalaman luar biasa bagi mahasiswa yang ikut membantu. Melalui MBKM Semeru diharapkan bisa membangun kecerdasan akademis dan kecerdasan kemanusiaan bagi mahasiswa UB.

Mahasiswa yang mengikuti Program MBKM Semeru dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama diikuti oleh 49 mahasiswa mulai Januari hingga Mei 2022. Mereka terdiri dari 11 fakultas yang ada di UB.

Sedangkan gelombang kedua dimulai Mei hingga Agustus 2022 dengan jumlah 34 mahasiswa dari 7 fakultas yang ada di UB. (m abd Rahman Rozzi)

Foto : salah satu kegiatan yang dilakukan tim mahasiswa UB yang tergabung dalam grup Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) camp Semeru, selain ikut membantu mendistribusikan logistik, mereka juga mendampingi trauma healing bagi para warga terdampak. (abd rozi/dv)

Sumber: