Inalum Utang Budi kepada Danau Toba

Inalum Utang Budi kepada Danau Toba

AMEG – Kontribusi BUMN kepada negara semakin besar, salah satu penyumbang devisa negara adalah PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) .

"Inalum memiliki utang budi kepada Danau Toba, karenanya harus membantu pemulihan ekosistem kawasan danau terbesar di Asia Tenggara ini,” ujar Tenaga Ahli Satgas Pemulihan Danau Toba, Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo.

Doni berbicara di hadapan Forkopimda Provinsi Sumatera Utara, serta para pimpinan daerah yang “memiliki” kawasan Danau Toba, Rabu (8/6/2022) di Taman Simalem Resort, Karo, Sumatera Utara.

Doni adalah Tenaga Ahli Satgas Danau Toba, ia juga menjabat Komisaris Utama PT Mind ID, sebuah perusahaan konsorsium BUMN tambang, salah satu anggotanya adalah PT Inalum. "Kami mendorong PT Inalum untuk membantu penyelamatan ekosistem Danau Toba,” tegas Doni.

PT Inalum, kata Doni Monardo sebagai salah satu BUMN yang “performed”. "Karenanya, kita harus bersyukur, melalui Inalum-lah pemerintah mendapatkan porsi saham yang lebih besar di Freeport,” tambah Kepala BNPB 2019 – 2021 itu.

PT Inalum merupakan BUMN pertama dan terbesar Indonesia yang bergerak di bidang peleburan aluminium. Angka produksinya terus menanjak. Keuntungan perusahaan pun terus meningkat. “Harus diingat, Inalum bisa mendapatkan keuntungan jika ekosistem lingkungannya terawat dengan baik,” tambahnya.

Doni Monardo menanam pohon (Foto: Egy Massadiah).

Salah satu faktor adalah lancarnya pasokan listrik dari PLTA Asahan 1 dan Asahan 3. Listrik itulah yang memberikan sumber energi untuk produksi. Apa hubungannya dengan Danau Toba?

”Hubungannya karena PLTA Asahan sangat tergantung pada sumber air yang ada di Danau Toba. Artinya, Inalum harus merasa hutang budi kepada air Danau Toba. Karenanya, kami di jajaran PT Mind ID, melihat ada sesuatu yang perlu ditingkatkan, utamanya dalam hal kepedulian Inalum terhadap Danau Toba,” tegas Doni Monardo.

Doni Monardo memberi pengarahan pada Rakor penyelamatan Danau Toba, Rabu (8/6), Karo, Sumatera Utara. (Foto: Egy Massadiah)(Foto: Egy Massadiah).

Jika, Inalum tidak memberikan kontribusi untuk penyelamatan ekosistem kawasan Danau Toba, maka permukaan air Toba akan terus mengalami penurunan. Kalau debit air Danau Toba turun, maka PLTA terancam tak bisa beroperasi. Tanpa pasokan listrik, maka Inalum juga terhenti.

“Tidak ada pesan lain, kecuali Inalum harus bekerjasama dengan seluruh komponen yang ada di Sumut, terutama yang ada di kawasan Danau Toba untuk mengembalikan fungsi konservasi, agar debit airnya bisa terjamin dan tidak mengalami penurunan lagi. Dengan begitu, aliran listrik dari PLTA Asahan ke Inalum menjadi lancar,” ujar Doni.

Di sisi lain, masyarakat Sumatera Utara, utamanya yang ada di kawasan Danau Toba juga harus merasa memiliki Inalum. Wajib mendukung Inalum dalam fungsinya memberi pendapatan kepada negara. Sebab, penerimaan negara ujungnya akan kembali juga kepada rakyat, termasuk kepada TNI dan Polri. (*)

Sumber: