Bila Perampok Masuk Kantor, Merujuk Teori Patterson

Bila Perampok Masuk Kantor, Merujuk Teori Patterson

Semua korban tidak melawan, sehingga tidak terluka. Ini pelajaran buat masyarakat, jika suatu saat mengalami hal serupa. Tapi, secara instinktif, orang yang takut dalam ancaman senjata perampok, pasti tidak melawan.

Emily Patterson, pakar keamanan rumah ASecureLife di Amerika Serikat, dalam wawancara dengan Reader's Digest mengatakan, setelah perampok bersenjata sudah masuk rumah, jangan pernah melawan. Kecuali Anda sudah siap senjata api dan sudah ahli menggunakannya.

Sebab, perampok yang sudah masuk rumah sudah siap gambling nyawa. Meski mereka juga takut mati. Tujuannya mengambil harta. Mereka juga menghindari pertarungan. Itu sebab, mereka mengikat pemilik rumah agar tidak melawan.

Patterson: "Waktu kritis berada di lima detik pertama saat pelaku bertemu muka dengan korban di dalam rumah. Saat itu keduanya sama-sama kaget. Kalau korban berteriak, bisa jadi korban fatal, karena perampok panik. Tapi kalau korban sudah diikat, keselamatan korban sudah aman. Hanya barang yang dirampok. Bukan nyawa."

Patterson melakukan riset perampokan di AS, 2021. Dari 400 responsen korban perampokan rumah, diketahui, tidak ada perampok yang masuk rumah dengan cara mendobrak. Karena bisa menimbulkan suara berisik.

Patterson: "Mayoritas responden mengatakan, perampok mengenakan sepatu bertelapak karet. Sehingga ketika berjalan, nyaris tidak terdengar ada langkah orang."

Kalau di Amerika mengenakan sepatu karet, perampok di kantor Disdik Tasik, nyeker alias tanpa alas kaki. Tujuannya sama: Mereka bergerak dalam senyap.

Hasil riset Patterson, jalan masuk perampok rumah di Amerika, mayoritas dari pintu depan. Karena itulah paling gampang. Dan, sebagian besar rumah di sana (juga di Indonesia) samping kiri dan kanan, juga belakang, berdempetan dengan orang orang lain.

Rincian pintu masuk perampok: 34 persen melalui pintu depan. 22 persen pintu belakang. 23 persen lewat jendela lantai pertama.

Perampok lebih suka masuk lewat garasi mobil. Sebab, pintu garasi lebih gampang dibobol dibanding pintu utama. Dan, setelah perampok berada di dalam garasi, maka mereka leluasa membobol pintu penghubung ke dalam rumah. Karena, gerakan mereka tak terlihat dari arah depan rumah.

Setelah proses perampokan berakhir, kata Patterson, jangan sentuh apa pun barang atau lokasi yang sudah disentuh perampok. Karena polisi akan melacak jejak sidik jari, atau berbagai benda, di sekitar titik perampokan.

Perampokan di kantor Disdik Tasikmalaya kini masih disidik polisi. AKP Dian mengatakan: "Percayakan kepada Polri melacak ini. Beri kesempatan kami bekerja." (*)

Sumber: