Pembunuhan di Tangsel Sulitkan Polisi

Pembunuhan di Tangsel Sulitkan Polisi

Polisi kesulitan. Di pembunuhan wanita SL (35) di tempat kos di Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu, 2 Juni 2022, pukul 02.00. Orang terakhir bersama SL adalah sang pacar. Tapi, sebelum tewas SL teriak.

***

KAPOLRES Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu kepada wartawan, Sabtu (25/6) mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, orang terakhir bersama SL adalah sang pacar.

SL dan pacar tiba di tempat kos itu Sabtu, 25 Juni 2022 sekitar pukul 01.00. Pacar hanya mengantarkan SL, kemudian pergi lagi. Selang sekitar sejam kemudian SL berteriak minta tolong.

AKBP Sarly: "Korban berkata: Tolong… maling cowok dari pintu belakang. Handphone saya diambil."

Sambil teriak begitu, SL berjalan tertatih, membuka pintu kamar kos dari dalam, lantas keluar.

Lokasi indekos itu padat penduduk. Dalam sekejab beberapa orang keluar, medekati SL. Ternyata SL bersimbah darah, kemudian ambruk ke lantai.

Warga kemudian menghubungi Ketua RT, diteruskan menghubungi polisi. Sekejap polisi tiba di TKP. Memeriksa sejenak, SL masih hidup. Kemudian segera diangkut ke RSUD Tangerang. Tiba di RS, korban sudah meninggal.

Saksi wanita bernama Dila (25) kepada wartawan, mengatakan, pacar SL hanya mengantar SL pulang ke tempat kos itu (TKP). Lokasinya di lantai dua. Dila tidak melihat langsung, melainkan adik lelaki Dila yang melihat itu.

"Keterangan adik saya, ia melihat cowok SL habis mengantar SL, meninggalkan tempat kos ini. Tapi si cowok bilangnya mau beli nasi goreng. Trus pergi."

Setelah itu suasana tempat kos sepi. Barulah sekitar sejam kemudian, SL berteriak kesakitan.

"Jadi, waktu dia (SL) teriak kesakitan si cowok sudah gak ada. Trus, dia ditolong warga, trus datanglah polisi," tutur Dila.

Kesaksian Dila jika dihubungkan dengan saksi lain, yang mengatakan SL teriak, menyebut "maling cowok", bisa disimpulkan, bahwa yang dimaksud SL sebagai pelaku, bukan pacar dia. Karena ada kata "maling".

Polisi tiba di TKP, lengkap dengan Unit K-9 (anjing pelacak). Anjing mengendus darah SL yang berceceran. Dimulai dari pintu belakang (seperti teriakn SL) menuju ke dalam kamar. Lanjut, keluar pintu depan.

Anjing lanjut menyeberang jalan. Akhirnya berhenti di satu titik di seberang jalan tempat yang jadi TKP. Di situ anjing kehilangan jejak. Alias stop.

Sumber: