Gaya Aktris Marshanda, Hilang-Muncul Sang Bipolar
Gejalanya, dimulai pada awal masa dewasa. Usia 18 sampai 25. Bipolar Disorder adalah gangguan kejiwaan yang permanen, seumur hidup. Tapi, setelah lewat usia 30 pengidapnya sudah bisa mengenali sikap dan perilaku yang menyimpang.
Mengapa munculnya di usia itu?
Prof Sher: “Selama periode itu, orang dewasa muda mengeksplorasi peran dan hubungan baru. Mulai meninggalkan rumah orang tua untuk sekolah atau bekerja. Orang dewasa muda mulai menyesuaikan diri dengan perubahan itu dan mulai menetap dan membentuk hubungan yang berkomitmen.”
Para peneliti memperkirakan prevalensi gangguan ini juga dapat dipengaruhi oleh perkembangan otak, terutama korteks prefrontal.
Korteks prefrontal, bagian paling depan dari otak. Itulah yang mengontrol persepsi, indera, kepribadian, dan kecerdasan. Secara khusus, korteks prefrontal mengontrol reaksi terhadap situasi sosial. Yang dapat menjadi pemicu bagi orang-orang yang punya bakat gangguan bipolar.
“Pematangan korteks prefrontal otak sekitar usia 25 tahun secara biologis dapat menjelaskan aspek perkembangan gangguan bipolar yang terbatas."
Bagaimana bentuk perilakunya?
Bervariasi. Tapi semua perilaku itu tidak seperti orang normal. Misal, orang Bipolar bisa marah kepada siapa saja, tanpa sebab. Bisa sepekan, dua pekan, tiga pekan, tanpa henti.
Atau, sedih berkepanjangan tanpa sebab. Bisa sepekan, dua pekan, sebulan, dua bulan.
Paling mencolok, ketika kambuh (muncul gejalanya) sewaktu komunikasi dengan orang lain, tidak logis. Topik bicara bisa pindah-pindah dengan cepat, tanpa alasan.
Apa penyebab Bipolar Disorder?
Molly Howland, MD menulis untuk jurnal ilmiah American Psychiatric Association, edisi Januari 2021, menjelaskan hasil riset di Amerika.
Gangguan Bipolar umumnya terjadi dalam keluarga. Atau warisan genetik. Maksudnya, sekitar 80 hingga 90 persen pengidap Bipolar, punya kerabat yang Bipolar. Hanya 10 sampai 20 persen yang bukan akibat keturunan.
Penyebab yang bukan dari keturunan, ada banyak.
Penyebab spesifik di dalam otak (klinis) tidak jelas. Atau belum ditemukan. Ketidakseimbangan bahan kimia otak, menyebabkan aktivitas otak yang tidak teratur.
Sumber: