Psiko-hierarkis Kasus Yosua versi Prof Mahfud

Psiko-hierarkis Kasus Yosua versi Prof Mahfud

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Hasil otopsi ulang Brigadir Yosua, kata pengacara keluarga Yosua, Komaruddin Simanjuntak ke pers, Selasa (2/8): Ada luka tembak dari belakang kepala tembus hidung.

KOMARUDIN Simanjuntak, tepatnya berkata begini:

"Di mana, berdasarkan hasil autopsi ulang yang dilihat oleh duta kita, atau wakil kita, yang berprofesi dokter dan magister kesehatan. Ternyata ditemukan luka itu. Luka tembak dari belakang kepala nembus hidung."

Sedangkan, kronologi kejadian seperti keterangan pers dari Polri, ini kasus tembak-menembak (Brigadir J dengan Bharada E). Artinya, dua pelaku saling berhadapan.

Tim dokter forensik yang melakukan otopsi, ada delapan orang. Itu dikatakan Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan Selasa, 26 Juli 2022 (sehari sebelum otopsi) mengatakan:

Ada tujuh dokter dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI). Dan, satu dokter forensik disediakan pihak keluarga Yosua.

Ketua tim forensik autopsi, Ade Firmansyah Sugiharto, dokter forensik dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Belum mengumumkan hasil otopsi. Katanya, masih lama. Bisa dua bulan.

Ade Firmansyah di konferensi pers di tempat otopsi, Rabu, 27 Juli 2022, mengatakan:

"Rentangnya… saya nggak ingin terlalu menggebu-gebu. Mungkin antara empat sampai delapan minggu lah ya… Sampai keluar hasil yang bisa kita berikan kepada pihak penyidik, peminta otopsi ini."

Ringkasnya, setelah sekitar empat sampai delapan minggu ke depan (sejak 27 Juli 2022), hasilnya keluar. Lantas, pihak tim forensik menyerahkan hasilnya ke Polri, selaku pihak peminta otopsi.

Penyidik Polri, diwakili Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo kepada pers, Rabu, 27 Juli 2022, mengatakan, semua pihak diharapkan bersabar menunggu hasil otopsi.

Dedi Prasetyo: "Penyidik akan sangat berkepentingan untuk meminta hasil dari hasil autopsi yang dilakukan hari ini. Sebagai tambahan alat bukti, yang nanti akan dibuka dan diungkap di sidang pengadilan."

Maka, hasil otopsi (sebagian) yang dikatakan Komaruddin itu, mendahului pengumuman resmi hasil otopsi. Yang kira-kira masih sekitar tiga sampai tujuh pekan ke depan. Itu pun, kata pihak Polri, akan diungkap di pengadilan. Bukan dalam keterangan pers. Atau wawancara pers.

Apakah keterangan yang disampaikan Komaruddin itu melanggar aturan? Jawabnya, belum ada aturannya untuk itu. Tidak juga melanggar undang-undang.

Sumber: