Pupuk Gratis di Situbondo Turun Drastis
AMEG - Anggaran program pupuk gratis yang dicanangkan Bupati Situbondo, Karna Suswandi untuk masyarakat petani pada tahun ini mengalami penurunan.
Tahun sebelumnya sebanyak kisaran 24.000 penerima atau 1.200 ton, tahun ini hanya ada kisaran 9.000 calon penerima atau 498 ton.
Penurunan ini dibenarkan Kabid Tanaman Pangan pada Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP), Basmala Budi Utama.
"Untuk pupuk gratis tahun 2022, ada sekitar 400 ton lebih untuk 9.000 petani penerima yang tersebar di 11 kecamatan di Situbondo," jelas Basmala saat ditemui di kantornya, Senin (29/8/2022).
Realisasi pupuk gratis jenis urea itu direncanakan bulan November 2022. Sedangkan 11 kecamatan yang dimaksud, adalah Banyuglugur, Besuki, Jatibanteng, Sumbermalang, Bungatan, Suboh, Jangkar, Mlandingan, Kendit, Kapongan dan Arjasa.
Selain petani di wilayah kecamatan tersebut, untuk Kecamatan Panji, Panarukan, Mangaran, Banyuputih, Asembagus dan kota masih direncanakan pada perubahan APBD 2022. "Ya yang 6 kecamatan mudah-mudahan bisa realisasi juga," tuturnya.
Syarat khusus bagi petani yang mendapatkan pupuk gratis, selain petani memiliki lahan sawah setengah (0,5) hektar juga petani yang belum mendapatkan pupuk gratis pada tahun sebelumnya, 2021.
"Anggarannya sekitar Rp 4,9 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) Tahun 2022. Penerimanya yang tahun sebelumnya tidak dapat, luasan lahan maksimal setengah hektar. Yang jelas petani yang masuk data eRDKK. Per petani 1 sak pupuk urea," jelasnya.
Basmala berharap, program pupuk gratis bisa mengurangi kesulitan petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Sehingga bisa membantu petani mendapatkan hasil panen yang maksimal setiap musim tanam pertahunnya. (*)
Sumber: