18 Lebih Belum Teridentifikasi, Pemprov Jatim Tanggung Biaya Perawatan Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan

18 Lebih Belum Teridentifikasi, Pemprov Jatim Tanggung Biaya Perawatan Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan

AMEG - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Minggu (2/10/2022) pukul 08.41 WIB usai koordinasi dengan Forkopimda, menyebutkan jika jumlah korban meninggal Tragedi Kanjuruhan sebanyak 129 orang.

"Jumlah korban 129 korban meninggal. Ada 18 belum teridentifikasi di Celaket. Informasinya akan ada pengiriman kembali jenazah yang belum teridentifikasi, " jelas Khoffifah kepada wartawan di Polres Malang.

Khoffifah menjelaskan, pihaknya (Pemprov Jatim) fokus untuk penanganan korban. Baik itu korban yang masih dirawat maupun korban yang belum teridentifikasi. Pihaknya telah berkordinasi dengan instansi terkait, termasuk Pemkot, Pemkab dan sejumlah rumah sakit.

"Kami akan fokus pada penanganan korban baik yg butuh tim DVI (identifikasi), maupun korban rawat, luka berat. Kami dan pemkab juga akan memberikan santunan, " jelas Khoffifah yang kedua matanya tampak sembab.

"Ada yang disiapkan tindakan dan mengalami luka berat di RSSA. Yang khusus ditangani di RSSA, akan ditanggung biayanya oleh Pemprov Jatim, " jelas Khoffifah.

Gubernur Khofifah bersama Kapolda Irjen Pol Nico Afinta, Khoffifah menjenguk pasien yang dirawat di ruang IGD RSUD Kanjuruhan. (santoso fn)

Santunan yang akan diberikan Pemprov sebesar Rp 10 juta bagi keluarga korban meninggal dan Rp 5 juta kepada keluarga luka berat. Adapun biaya perawatan, juga akan ditanggung Pemprov Jatim.

Seusai konferensi pers, rombongan Khoffifah melanjutkan perjalanan menuju RSUD Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang. Bersama Kapolda Irjen Pol Nico Afinta, Khoffifah menjenguk pasien yang dirawat di ruang IGD RSUD Kanjuruhan.

Sekitar pukul 09.54 WIB, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Prof Dr Muhadjir Effendy MAP bersama rombongan juga datang ke ruang IGD RSUD Kanjuruhan. Selama 15 menit rombongan meninjau tindakan perawatan dan kondisi pasien.

"Penanganan sudah baik. Cepat. Kami prihatin dan menyesalkan. Ini (tragedi) menjadi pelajaran bagi kita, semoga tidak terjadi lagi, " sebut Muhadjir.

Prof Dr Muhadjir Effendy MAP bersama rombongan di ruang IGD RSUD Kanjuruhan. (Santoso fn)

"Yang sakit, biayanya gratis. Kami imbau kepada Pemkab maupun jota, jika ada warganya jadi korban dari insiden, agar memperhatikan sehingga mendapat santunan, " tambahnya.

Di sela-sela rombongan ini meninjau pasien atau korban yang dirawat, masih berlangsung perujukan pasien atau korban lainnya. Sebanyak 4 mobil ambulans melintas dan menuju RSSA Malang. (*)

Sumber: