Unisma Siapkan Bea Siswa Korban Tragedi Kanjuruhan
AMEG - Duka mendalam Tragedi Kanjuruhan dirasakan keluarga besar Universitas Islam Malang (Unisma), salah satu mahasiswanya korban meninggal dunia.
Korban benama Abian Hasiq Rifki, warga Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Saat ini korban tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil semester satu.
Duka dan rasa prihatin disampaikan Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof. Dr. H Maskuri dalam keterangan resminya melalui rilis humas.
“Kami kemarin sudah mengutus dari dekanat maupun rektorat untuk takziyah ke sana (rumah duka) untuk menyampaikan rasa duka mendalam kami terhadap mahasiswa yang wafat tersebut," terang Maskuri.
Melalui cerita dari keluarga korban, almarhum meninggal dengan kondisi sekujur tubuhnya utuh dan baik. "Kami tidak tau, apakah faktor gas air mata atau sebagainya. Yang jelas, kami yang datang ke sana mendapat cerita dari orang tuanya bahwa setelah dilihat sekujur tubuhnya tidak ada yang luka, bahkan tidak lebam terkena benturan," ceritanya.
Unisma telah menyiapkan beasiswa bagi anak korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan. Bantuan diberikan bagi putra-putri yang berkeinginan dan berniat untuk melanjutkan pendidikan dijenjang perkuliahan pada saat Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun depan maupun mereka yang kini tengah berkuliah dan berstatus sebagai mahasiswa Unisma.
"Unisma akan memberikan beasiswa bagi anak-anak yang orang tuanya menjadi korban. Baik dia yang berkuliah di Unisma atau yang tahun depan ingin kuliah. Kita lihat anak ini serius betul, punya tekad kuat untuk belajar. Terlebih sampai punya prestasi kita akan berikan beasiswa," tegasnya
Maskuri menegaskan bentuk beasiswa yang akan diberikan yakni pembebasan biaya SPP. Program bantuan ini merupakan wujud kepedulian dan keprihatinan Unisma kepada para korban maupun keluarganya yang terdampak insiden tersebut. Unisma tidak menetapkan kuota tertentu dalam hal ini.
"Ini kepedulian dan keprihatinan kami. Terutama bagi yang orang tuanya wafat di tragedi Kanjuruhan itu. Bantuan ini menjadi bagian dari ikhtiar kami untuk meringankan beban anak-anak yang orang tuanya wafat ketika menonton sepak bola di Stadion Kanjuruhan," ungkap Maskuri.
Sementara itu, Wakil Rektor 4 Bidang Kelembagaan, Publikasi, dan Teknologi Informasi Unisma, Ir Istirochah Pujiwati akan segera menyusun SOP terkait program bantuan beasiswa dan termasuk syarat dan dokumentasi apa saja yang diperlukan oleh calon pendaftar.
“Kami akan membuat pengumuman melalui flyer digital untuk diumumkan di masing-masing fakultas bagi bapak/ibu atau orang tuanya yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan ini. Nanti disertai dengan bukti dokumen bahwa memang benar orang tuanya menjadi korban. Itu yang akan di berikan beasiswa," pungkasnya. (*)
Sumber: