Dalam Kebimbangan Itu… Lesti Cabut Gugatan
Dr Greg Smalley dalam bukunya, "Fight Your Way to A Better Marriage" (2013) menyebutkan, di setiap pernikahan pasti ada peperangan. Judul dan isinya, kontroversial. Itu sebab, buku ini best seller di Amerika.
Judul lengkapnya: "Fight Your Way to a Better Marriage: How Healthy Conflict Can Take You to Deeper Levels of Intimacy". Peperangan suami-isteri justru menambah keintiman.
Seperti nasihat orang Jawa: "Eker-ekeran (konflik) itu bumbunya pernikahan. Ibarat masakan, nikah tanpa eker-ekeran, gak sedep."
Buku Smalley: "Marriage is a battle. But not against each other." Nah, membingungkan, kan?
Ternyata, yang dimaksud adalah: Masing-masing individu yang menikah, wajib berperang melawan egoisme masing-masing. Menekan ego. Sampai titik terendah.
Jika sebelum nikah, suami atau isteri suka main dengan teman, sampai menginap segala, setelah nikah, itu dikurangi. Bergaul dengan sepantasnya saja. Umumnya, setelah menikah, suami atau isteri semakin banyak yang naksir dibanding sebelum nikah. Inilah godaan. Jika kepleset, terjadi selingkuh.
Tapi, buku Smalley juga mengungkap cek-cok suami-isteri. Dan, konflik itu justru baik demi keintiman pernikahan. Syarat: Suami-isteri bisa mengelola cek-cok.
Dr Smalley adalah penasihat nikah di Colorado, Amerika Serikat. Buku itu berdasarkan konseling, penelitian, dan kisah sukses pernikahan Smalley selama puluhan tahun.
Dipaparkan, ketika pasangan bertengkar, mereka justru punya kesempatan membahas masalah sebenarnya, yang semula tersembunyi di bawah permukaan. Pertengkaran bisa soal uang, seks, mertua, anak-anak, apa pun.
Inti dari sumber konflik adalah ketakutan penolakan dari pasangan. Artinya, masing-masing pihak berusaha keras mempertahankan agar kelemahan diri tidak diketahui pasangan. Sebab semua manusia punya kelemahan.
Kalau sampai kelemahan diketahui pasangan, dalam persepsi si pemilik kelemahan, maka pasangan diprediksi bakal kecewa, menjauh, menolak. Maka, pemilik kelemahan takut mengecewakan, dijauhi, apalagi ditolak oleh pasangan.
Dengan ketakutan itulah, masing-masing mempertahankan ego. Di sinilah kesalahan. Lama-lama bisa berakibat fatal. Bisa KDRT. Berakhir cerai. Bahkan bisa dibui.
Saran Smalley, dibuka saja kelemahan-kelemahan itu. Toh sudah suami-isteri. Bahwa pasangan kecewa, atau marah, ya biar saja. Semua orang pasti punya kelemahan. Yang tidak diungkap saat mereka pacaran. Karena, kekecewaan atau kemarahan, bakal menimbulkan kesadaran baru.
Kesadaran baru itulah yang bakal menambah keintiman mereka. Terungkap hasil pertengkaran. Jika tidak bertengkar, malah tidak terungkap.
Di kasus Rizky-Lesti, polisi hanya menyebutkan, Rizky ketahuan selingkuh, lalu Lesti marah. Berakhir KDRT.
Sumber: