Berdendang dalam Studi Kerumunan Massa

Berdendang dalam Studi Kerumunan Massa

Bahaya, jika terjadi sesuatu yang mendadak. Sedangkan, gembala tidak mengantisipasi sesuatu yang terjadi itu. Maka, kerumunan bakal semburat berpencar. Liar. Semakin sesuatu itu bersifat bahaya, dampak terhadap kerumunan semakin bahaya. Dan cepat.

Prof Drury memberikan ilmu psikologi kerumunan. Ditujukan kepada mereka yang akan menggelar kerumunan. Supaya aman. Ada tiga:

Pertama, mengenal psikologi kelompok.

Ketahui tentang konsep identitas sosial dan norma kelompok. Tanamkan ini dalam pelatihan dan bimbingan Anda sehari-hari. Tidak perlu jadi pakar psikologi.Tapi, pelajari norma kelompok.

Kedua, ketahui identitas sosial audiens.

Pahami-lah nilai dan norma mereka. Budaya dan bahasa mereka. Lalu bicaralah dalam bahasa mereka. Lebih bagus lagi bergayalah dalam gaya budaya mereka.

Ketiga, berkomunikasi.

Ini terpenting. Bukan hanya memberi informasi. Melainkan komunikasi. Jaga komunikasi terus-menerus dengan kerumunan. Mengantisipasi kala-kalau terjadi sesuatu yang tak terduga.

Seumpama terjadi sesuatu yang tak terduga, Anda harus berpikir cepat. Agar massa tidak semburat gak karuan. Komunikasi dengan massa. Katakan, agar massa tetap tenang. Jangan bertindak sendiri-sendiri, karena sangat berbahaya.

Kemudian berikan arahan jalan keluar yang paling aman. Semua itu harus dilakukan dalam tempo sangat singkat. Karena, massa (seperti halnya gerombolan bebek) sedang panik. Kalau tidak cepat, mereka keburu ambyar.

Jadi, Polri membatalkan panggung Berdendang Bergoyang, sudah diperhitungkan matang. Daripada-daripada. (*)

Sumber: