Ungkap Mayat Kalideres sampai ke Belatung

Ungkap Mayat Kalideres sampai ke Belatung

Ahli belatung dibutuhkan Polda Metro Jaya, kini. Untuk mengungkap penyebab kematian sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Sebab, temuan terbaru di TKP banyak belatung. Polisi mengakui, ini kasus rumit.

***

DIREKTUR Reserse Kriminal Umum Direskrimum, Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, kepada pers Kamis (17/11) mengakui, ini kasus rumit. Polisi melibatkan banyak ahli, mengungkap penyebab dan motif kematian empat orang sekeluarga itu.

"Perlu kami undang ahli entomologi, ahli serangga. Karena kami temukan banyak belatung di TKP. Kami butuh bantuan banyak pakar."

Temuan banyak belatung ketika olah TKP ke tiga, Rabu (16/11) di Perumahan Elit Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. Belatung sudah diambil dari lokasi, untuk diteliti, terkait penyebab kematian.

Seperti dihebohkan sepekan terakhir ini, di lokasi itu empat orang sekeluarga ditemukan meninggal. Mereka, Rudyanto Gunawan (71) isterinya Margaretha (68), anak mereka perempuan bernama Dian (40) dan adik kandung Rudyanto, Budiyanto (67).

Jasad mereka ditemukandi dalam rumah, setelah didobrak polisi, atas laporan warga, pada Kamis, 10 November 2022. Kondisi mereka sudah membusuk.

Jenazah mereka diperiksa di RS Polri Sukanto di Kramatjati, Jakarta Timur. Hasil pemeriksaan, mereka sudah lama meninggal. Di lambung mereka semua tidak ada makanan. Diperkirakan, mereka tidak makan berhari-hari.

Tapi, tim forensik belum bisa menyimpulkan penyebab kematian. Tidak ada tanda-tanda kekerasan di semua jenazah. Meski mereka tidak makan, tapi tidak mungkin akibat tidak mampu membeli makanan.

Rumah tersebut kira-kira senilai Rp 1,5 miliar. Juga ditemukan, keluarga itu menjual mobil Honda Brio baru seharga Rp 160 juta. Maka, disimpulkan, tidak mungkin mereka mati kelaparan.

Ini membuat polisi kewalahan mengungkap penyebab kematian. Apalagi motifnya. Sedangkan, masyarakat menunggu hasil penyelidikan polisi terkait itu. Setiap hari wartawan bertanya ke Kombes Hengki terkait perkembangan penyelidikan.

Hengki: "Jadi gini rekan-rekan (wartawan), ini kasus yang rumit. Perlu kehati-hatian mengungkap. Kami tidak mungkin bicara sembarangan. Kami melibatkan banyak ahli."

Antara lain, ahli forensik, cyber crime, terbaru dibutuhkan pakar serangga, khususnya ahli belatung.

Belatung yang ditemukan polisi di TKP, mungkin juga ada di tubuh jenazah. Semua jenazah pasti berbelatung. Jadi, bisa saja itu belatung yang tertinggal di lokasi. Cuma, polisi perlu konsentrasi di belatung, karena alasan yang belum bisa diumumkan.

Entomolog (pakar serangga) di Indonesia masih jarang. Lebih spesifik lagi, ahli belatung pada mayat manusia. Langka.

Sumber: