Ekspresi Tersangka Dhio Mirip Jeffrey Dahmer

Ekspresi Tersangka Dhio Mirip Jeffrey Dahmer

Ekspresi mimik Dhio (22), tersangka pembunuh keluarganya di Magelang, mengherankan polisi. Tenang. Tidak sedih, tidak menyesal, tidak nangis, tidak senyum. Datar. Sejak awal sampai sekarang.

***

MIMIK datar itu pula yang membuat polisi membawa Dhio dari TKP pembunuhan di awal penyelidikan, Senin, 28 November 2022 sekitar pukul 07.40.

TKP-nya di rumah keluarga Dhio di Dusun Prajen, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Plt Kapolres Magelang, AKBP Mochmammad Sajarod Zakun kepada pers, mengatakan: "Memang, pada saat penyidik datang ke TKP, lalu dilakukan wawancara kepada yang bersangkutan, memang tenang sekali."

Kronologi di Senin pagi maut itu, begini:

Pukul 07.15 Dhio menelepon pembantu rumah tangga keluarganya, Sartinah (45) minta cepat datang ke rumah Dhio. Sartinah membantu di rumah Dhio sejak 2007. Tinggal tak jauh dari rumah Dhio. Biasanya rutin, datang agak siang.

Pukul 07.30 Sartinah tiba di TKP. Dia mengatakan ke pers, saat ia tiba, tiga orang sudah pingsan di tiga kamar mandi berbeda di rumah dua lantai itu. Yakni, ayah Dhio, Abbas Ashari (8) isterinya Heri Riyani (54) dan puteri mereka (kakak Dhio) Dhea Chairunisa (25).

Lalu, pembantu Sartinah dibantu Dhio, mengangkat memindahkan tubuh-tubuh itu ke kamar masing-masing.

Pukul 07.50 tim polisi dari Polres Magelang tiba di TKP. Langsung melakukan olah TKP. Mewawancarai para saksi, Dhio, Sartinah dan tetangga.

Pukul 08.10 polisi sudah mencurigai Dhio. Karena ekspresinya datar. Tidak sedih, tidak syok, datar seperti tidak terjadi apa-apa. Polisi memutuskan, Dhio diajak ke Mapolres Magelang. Untuk diperiksa lanjut. Sementara, tiga jenazah diangkut ke RSUD Merah Putih, Magelang.

Dalam pemeriksaan lanjut, polisi (melakukan bluffing) dengan minta izin Dhio untuk otopsi seluruh jenazah. Siapa tahu keracunan? Seketika, ekspresi Dhio berubah gelisah. Langsung menolak otopsi. Spontan.

Tensi kecurigaan polisi naik. Polisi minta izin kerabat korban untuk otopsi, dan diizinkan. Maka, seluruh jenazah diotopsi. Cepat diketahui, para korban sama: Meninggal akibat racun sianida. Lalu Dhio ditetapkan tersangka.

Sejak Dhio tersangka, metode pemeriksaan berubah, dari interview ke interogasi. Lebih intensif. Detil. Dengan pengamatan ekspresi mimik dan gestur. Semuanya jadi jelas.

Kronologi lengkapnya demikian:

Sumber: