Astaga… Bayi Ahza Lihat Ibunya Tewas Dihajar Elpiji

Astaga… Bayi Ahza Lihat Ibunya Tewas Dihajar Elpiji

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Pembunuhan pemilik warung di Bekasi, Intan (29) disaksikan anaknya, Ahza, bayi laki 18 bulan. Ahza histeris, melihat ibunya dihajar tabung elpiji 3 kg selama sekitar 15 menit di dalam warung, sampai Intan tewas. Sangat sadis.

***

DIRKRIMUM Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada pers, Sabtu (18/2) mengatakan, berdasar pengakuan tersangka, dua tersangka itu menghajar Intan dengan tabung elpiji sebanyak sepuluh kali.

Tersangka HK (21) mengepruk Intan dengan elpiji, sedangkan tersangka MA (14) memegangi korban. "Disayangkan, satu tersangka (MA) masih di bawah umur," kata Hengki.

Tapi lebih disayangkan lagi, bayi Ahza yang histeris, kecipratan darah ibunya. Ia histeris, terus memanggil "mama…". Ketika tubuh Intan sudah tak bergerak lagi, Ahza tetap menjerit-jerit.

Karena itu, para pelaku membawa Ahza, kabur.

Kombes Hengki: "Jadi, bayi itu bukan diculik pelaku. Tapi, karena menangis terus, pelaku khawatir itu akan menarik perhatian tetangga. Lalu dibawa kabur."

Setelah Intan tak bergerak, dua pelaku, salah satunya menggendong Ahza, keluar meninggalkan warung. Menutup rolling door warung, menggembok dari luar. Lalu kabur. Seorang saksi mata melihat mereka membawa bayi, naik angkot mobil Elf.

Itu terjadi Kamis, 16 Februari 2023 pukul 08.00 WIB lewat. Lokasi warung makan ayam goreng D'Kriuk milik Intan di ruko di Desa Kemejing, Sukaindah, Sukakarya, Bekasi.

Profil Intan dan Ahza diceritakan Erik Julianto (27) adik kandung Intan kepada pers, Sabtu (18/2) demikian:

Ahza sudah yatim sejak di dalam kandungan. Ayah Ahza, atau suami Intan, meninggal dunia akibat Covid-19 pada akhir Januari 2021. "Waktu itu Kak Intan hamil tiga bulan, mengandung Ahza," kata Erik.

Waktu itu Intan baru sebulan membuka warung makan ayam goreng di rumah. Setelah ditinggal mati suami, Intan sendirian menjalankan usaha warung makan.

Setelah Ahza lahir, warung makan ayam goreng itu ternyata berkembang. "Sekarang warung sudah tidak di rumah. Tapi sudah punya tiga cabang, semuanya di ruko sewaan di Bekasi. Salah satunya di tempat kejadian (pembunuhan) itu," kata Erik.

Saat warung berkembang dan Intan merasa kewalahan menangani warung, dia menikah lagi, dengan Febri Noviana. Febri inilah orang pertama penemu Intan dalam kondisi tergeletak berlumuran darah di dalam warung.

Sumber: