Demo Jungkir-balik Rp 349 Triliun
Rencana laporan MAKI ke polisi sengaja dibuat unik oleh Boyamin. Ia melaporkan PPATK, tapi justru untuk membela PPATK. Argumen begini:
"Kalau ini dikatakan tidak benar oleh DPR, maka saya mencoba dengan logika terbalik, mengikuti arusnya DPR dengan melaporkan Kepala PPATK ke Kepolisian dengan dugaan membuka rahasia sebagaimana Undang-Undang yang mengatur PPATK dan itu diancam pidana.”
Dilanjut: "Inilah bentuk logika terbalik saya. Kemudian jika nanti kepolisian menyatakan tidak ada pidana apa yang dilakukan PPATK maka apa yang dilakukan PPATK itu benar.”
Di situ ditampilkan demonstrasi ‘logika terbalik’. Melaporkan Kepala PPATK Ivan ke polisi, tapi demi mendukung PPATK. Dibolak-balik. Supaya tidak gosong (kasusnya).
Menanggapi semua itu, Prof Mahfud tidak gentar. Melalui Twitter pribadinya, Minggu, 26 Maret 2023, Mahfud menulis begini:
"Bismillah… Mudah-mudahan Komisi III tidak maju mundur lagi mengundang saya, Menko Polhukam/Ketua KNK-pp-TPPU. Saya sudah siap hadir.”
Dilanjut: "Saya tantang Saudara. Benny K. Harman harus hadir, dan tidak beralasan ada tugas lain. Begitu juga saudara Arteria dan Saudara Arsul Sani. Jangan cari alasan absen."
Mahfud menegaskan akan hadir ke DPR, yang kabarnya bakal adu argumentasi pada Rabu, 29 Maret 2023. Ternyata, kata Mahfud: "Undangannya belum nyampai ke saya."
Begitu semangat Mahfud meladeni adu argumentasi dengan Anggota Komisi III DPR soal ini. Meskipun ia belum diundang.
Beginilah jadinya. Demonstrasi ‘jungkir-balik’ isu Rp 349 triliun ini membikin otak publik ‘kebolak-balik’. Puyeng-gendheng. Karena, belum tahu siapa pencuri uang negara, tapi pencak lidah dan silat medsos sangat emosional. Katanya, demi rakyat. (*)
Sumber: