Jaga Dara

Jaga Dara

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Memang seharusnya Jaga Dara mengejar pajak ekspor/impornya. Agar bisa diambil bagian negara 10 persen dari omzet. Ini baru besar. Dan itu sudah dilakukan Jaga Dara. Sampai masuk ke ranah hukum. Dan ''kalah'' oleh hakim di tingkat PK.

Bisa saja hakim memang harus membebaskannya. Lihatlah persoalan intinya: mengapa ekspor/impor emas tersebut dibebaskan dari bea masuk atau bea keluar.

Eksporter/importernya merasa memang tidak harus dipungut apa pun. Justru karena ada aturan bebas bea itulah pengusaha tadi melakukan ekspor/impor. Itu sudah sesuai dengan aturan pemerintah: ekspor emas dalam bentuk perhiasan tidak dipungut bea.

Mengapa Jaga Dara ngotot membawa temuan ini ke ranah hukum? Itu karena Jaga Dara berpendapat yang diekspor itu emas batangan. Harus bayar bea.

Sebaliknya, pedagang mengatakan emas yang diekspor itu emas perhiasan. Bebas bea.

Rupanya bentuk emas tersebut sudah bukan batangan tapi juga masih sulit untuk dikenal sebagai perhiasan. Maka definisi apa itu emas batangan dan apa itu emas perhiasan menjadi penting di pengadilan.

Emas tersebut memang sudah bukan emas batangan, tapi juga belum bisa disebut perhiasan. Bentuknya sudah gelang, tapi gelang wungkul. Satu gelang bisa seperempat kilogram. Cara membuat gelang itu pun cukup mekanis: emas dicairkan, dituangkan ke cetakan, jadilah gelang.

Dan pengadilan memutuskan itu perhiasan. Bebas bea.

Selesai.

Transaksinya memang mencurigakan. PPATK harus mencatatnya. Tapi pedagang emasnya sudah bebas, bisa melenggang dengan tenang. Tinggal seorang dara seperti Sri Mulyani yang kelimpungan tanpa ada yang menjaga. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan*
Edisi 2 April 2023: Lalu Playboy

Pakdhe joyo Kertomas
Bukannya amrik tu negara liberal. Bebas sebebas bebasnya. Yg penting tdk merugikan orang lain. Kenapa pak Trump dimasalahkan krn menggunakan jasa mbak storm? Wong yo wes dibayar. Malah dibayar double. Masih dimasalahkan. Itu negara aneh. Wong seperti itu mereka legalkan. Selingkuh silahkan. Tapi jadi masalah kalo yg melakukan presiden. Emangnya presiden harus suci? Bukannya presiden cermin dari rakyatnya. Jangan dibalik. Kalo dibalik runyam. Karena presiden bukan Nabi. Presiden hanya EO bagi sebuah negara. Sing penting selama jadi presiden ndak korupsi, ndak ngeprang, ndak money loundry atau nepotis jalan ajja. Kalo sebelumnya mblandhit mbok gen. O dia dulu ngemplang pajak. Lha kok bisa lolos dari jaring tukang pajek. Berarti tukang pajaknya ndak kerja. Kok jadi mirip negara wakanda. Kalo ada calon presiden hobinya trus ngongker2 kesalahane masa lalu. Apa orang ndak takut tuh. Kesalahan alias aib harusnya ditutup dalam2. Karena semua orang punya masa lalu yg gelap. Opo di amrik gak ono lebaran ya…dadi isih hobi ngongker2 aib masa lalu. Jajal yen ono lebaran. Pak Trump ketemu karo pak Bidden…nol..nol yo Trump. Podho2 yo Bidden. Nol nol juga. Trus salaman. Yen gak iso cethukan yo virtual yo gak popo….ngono lho. Urip kie sing pemaaf. Penak ae. Yen bersaing dadi presiden kie sing fair ngono. …seperti inilah yg bikin Abah dan saya malah nyalon presiden….Ha..ha…ha…diongker2 digoleki sisik melike masa lalu…wes jan marai tensi tinggi terus aorta discretion. Maaf…

Amat K.
Sepandai-pandainya tupai melompat, jaksa Amerika lebih pandai melompat.

Fa Za
"Bagaimana Nasib Pemain Timnas Indonesia U20? Jokowi: Ada yang Ingin Kuliah, Masuk Polri, TNI dan PNS." (News, disway.id). Wah, ternyata cita-cita mereka bukan pesepakbola profesional.

Agus Suryono
FALSAFAH SESAT. Mikul DHUWUR. Kancane DIKUBUR.. #perilaku SESAT anak manusia.. (Mboten sedoyo mekaten lho).

Sumber: