Penumpas Gembong Teroris di Batu Jadi Kepala BNPT

Penumpas Gembong Teroris di Batu Jadi Kepala BNPT

AMEG - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Komjen Rycko Amelza Dahniel sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan posisi Komjen Boy Rafli Amar yang memasuki masa pensiun.

Sebelumnya dalam mutasi terbaru, Kapolri memutasi Rycko dari posisi Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri menjadi Pati Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Sedangkan Komjen Boy Rafli Amar yang sebelumnya menjadi Kepala BNPT dimutasi menjadi Pati Densus 88 Antiteror Polri.

Rycko lahir di Bogor, 14 Agustus 1966. Ia menyelesaikan pendidikan SDN, SMPN, dan SMAN di Cibinong, Bogor dan kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.

Rycko merupakan peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik Akpol 1988. Ia juga berpengalaman di bidang reserse.

Penugasan pertamanya di Polres Metro Jakarta Utara sebagai Kepala Unit Kejahatan dengan Kekerasan. Sejumlah jabatan pernah diemban Rycko.

Kariernya Rycko di Korps Bhayangkara semakin moncer saat bertugas di Bareskrim Polri. Rycko mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri saat itu dijabat Jenderal Sutanto usai ikut melumpuhkan gembong teroris Dr Azhari di Kota Batu, Jawa Timur, tahun 2005.

Karier Rycko pun melesat. Tahun 2008, ia menjabat sebagai Kapolres Jakarta Utara, pada 2009 menjadi ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Rycko pernah menjabat sebagai Wakapolda Jabar (2013), Kapolda Sumut (2016), Kapolda Jateng (2019), Kabaintelkam Polri (2020).

Jabatan terakhir Rycko sebagai Kalemdiklat Polri sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Kepala BNPT yang menurut rencana Senin (3/4/2023) sore ini dilantik oleh Presiden Joko Widodo. (*)

Sumber: