Keharuan Menyeruak Saat Dr Aqua Dwipayana Menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Komisi Informasi Jab

Keharuan Menyeruak Saat Dr Aqua Dwipayana Menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Komisi Informasi Jab

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Menurut Erwin, lembaga yang menghadirkan Dr Aqua sebagai motivator akan mendapatkan materi keilmuan yang berbeda. “Motivator memang banyak tapi yang berbicara selaras dengan apa yang selalu dikerjakan salah satunya adalah Dr Aqua. Ia cerminan dari jargon ‘do the talk’, semua yang dibicarakan memang apa yang dilakukannya. Tentang silaturahim, menghasilkan banyak buku super best seller, hingga mengumrahkan gratis lebih dari 170 orang dari berbagai kalangan serta akan terus bertambah, dan memberikan berbagai kebaikan lainnya, adalah memang apa yang dilakukannya,” ungkap Erwin.

Tak hanya itu, tarif berbicara Dr Aqua di lingkungan badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan swasta nasional adalah Rp 35 juta nett per jam untuk minimal dua jam. Belum tiket penerbangan bisnis dari maspakai Garuda Indonesia atau Batik Air serta akomodasi hotel setaraf bintang lima. “Namun, di lingkungan TNI/Polri, guru, serta wartawan, Dr Aqua sudah menegaskan tidak mau menerima uang saat menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi,” terangnya.

Erwin kini tengah menyelesaikan disertasi studi doktoralnya. “Dr Aqua Dwipayana memberikan pesan inspiratif untuk selalu menebar kebaikan dan kebermanfaatan bagi siapa saja. Insya Allah kebaikan juga akan menghampiri kita. Beliau mendorong saya untuk juga terus berkiprah di bidang media dengan membangun portal media daring rintisan TuguBandung.id,” kata Erwin.

Dengan nada bergetar, Erwin juga mengatakan dirinya benar-benar merasa ditopang oleh pria santun dan ramah tersebut. Padahal, ia mengaku dirinya bukan siapa-siapa dan tak ada keberkaitan apapun dengan sosok Dr Aqua.

“Berkat fasilitasi dan juga dorongan penuh secara finansial, saya juga alhamdulillah bisa berangkat umrah atas kebaikan Pak Aqua. Tak sekadar biaya tapi sekaligus tanpa saya duga beliau juga memberikan ‘sangu’ selama umrah yang langsung diberikan ke rumah saya,” kata Erwin lagi.

Ia menambahkan bagi Dr Aqua, kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi yang diwarnai dengan silaturahim ke berbagai pihak sudah menjadi panggilan hidupnya.

“Pak Aqua sudah menegaskan 95 persen sisa hidupnya akan diarahkan untuk bersilaturahim dan terus menebar kebaikan. Atasan satu-satunya bagi beliau adalah Allah Swt. Maka, beliau enteng-enteng saja menjalankan semuanya. Baginya, pandemi tak bermakna produktivitas terhenti. Sebaliknya, ia kian bersemangat menebar inspirasi ke seantero negeri. Semua karena keikhlasannya merekatkan tali silaturahim dan menebar kebermanfaatan bagi sebanyak mungkin kalangan,” pungkas Erwin.

Serius Silaturahim
Sementara itu, Dr Udung Noor Rosyad yang juga didaulat untuk menyampaikan testimoninya mengatakan Dr Aqua adalah mahasiswa yang diujinya semasa menempuh studi S2 di Fikom Unpad.

“Meski usianya terpaut jauh di bawah, saya memanggil Dr Aqua sebutan ‘uda’, karena saya tahu ia memiliki darah Minangkabau. Saya menyebut Uda Aqua ini sebagai manusia langka. Betapa tidak, kebiasaannya bersilaturahim benar-benar dilakukan dengan penuh keseriusan. Sejak masih mahasiswa sudah terlihat bagaimana jejak kebaikannya tidak pernah berhenti. Kalau berterima kasih, Uda Aqua menunjukkan dengan penuh kesungguhan dan tanpa hitungan sama sekali,” ungkap Dr Udung.

Mantan wartawan di sebuah surat kabar di Jabar tersebut mengungkapkan semasa kuliah dulu, Dr Aqua kerap berkonsultasi dengannya ihwal perkuliahan. “Memang kuliah di S2 dan S3 itu agak berbeda dengan kuliah di S1. Apalagi di S3, pasti banyak kendala nonteknisnya yang kalau tidak bisa diantisipasi dengan baik, bisa berdampak bahkan secara psikologis bagi mereka yang menjalaninya,” kata Dr Udung lagi.

Pria yang gemar bersepeda tersebut mengatakan ketika Dr Aqua bertanya dan berkonsultasi, dirinya memberikan asistensi dan pertimbangan karena memang sudah menjadi keharusan sebagai dosen pembimbing.

“Akan tetapi, memang Uda Aqua ini adalah seorang yang langka. Beliau berterima kasih dalam bentuk yang tidak terbatas dan datang tiba-tiba saja. Bayangkan, saya yang tidak mempersiapkan apa-apa, mendadak diajak Uda Aqua untuk terbang ke Turki dan bahkan Iran ketika itu. Semua fasilitas sudah disiapkan, mulai dari tiket dan sebagainya,” ujar Dr Udung.

Saat itu, Udung bertanya kenapa dirinya diajak bahkan dengan fasilitasi yang demikian lengkap. “Uda Aqua hanya tersenyum dan mengatakan bahwa ia sangat merasa terbantu oleh saya dan ingin berterima kasih. Padahal, apa yang saya lakukan memang sudah menjadi hal lumrah sebagai dosen. Ya itulah seorang Dr Aqua Dwipayana yang kebaikannya pada sesama memang begitu jor-joran. Makanya rezekinya terus mengalir. Saya berdoa semoga Udah Aqua dan keluarga selalu diberikan keberkahan oleh Allah SWT,” ujar Dr Udung.

Tidak hanya itu. Dr Udung melanjutkan, sesaat setelah Dr Aqua menyelesaikan studi S2-nya, Dr Aqua memberikan hadiah umrah kepadanya. Hal itu membuatnya kaget sekali.

"Ketika saya sedang melaksanakan umrah di Tanah Suci, Uda Aqua dari Palembang memberi kabar gembira. Dia lulus di Fikom Unpad untuk melanjutkan kuliah S3. Saya sangat bersyukur dan senang sekali mendapat berita gembira itu," jelas Dr Udung.

Sumber: