Safari Aladin

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Sasa yang dari Bali mengemukakan persoalan antara hobi, keinginan, dan tuntutan keluarga. Sebenarnya Sasa ingin jadi penyelam profesional. Sampai mencapai tingkat master. Lalu bisa ikut menyelamatkan coral laut.
Tapi keluarganyi di Denpasar menginginkan Sasa cepat bisa bekerja. Mencari uang. Dua adiknyi juga harus dibiayai untuk kuliah. Sasa bingung berat. Harus bagaimana.
Awalnya, saya pikir, hobi Sasa di fashion. Terlihat dari profilnyi. Maka saya sarankan agar Sasa memberontak. Terjuni hobi itu habis-habisan. Sampai menjadi sumber penghasilan. Lihat hasilnya dalam dua tahun. Kalau gagal, banting stir.
Ternyata keinginan Sasa jadi penyelam. Maka saya minta Sasa berpikir ulang. Jangan takut bekerja yang tidak cocok dengan keinginan. Terlalu banyak orang sukses lewat pekerjaan yang tidak disukai. Kuncinya sungguh-sungguh.
Banyak yang bertanya malam kemarin. Ike mengemukakan soal kepemimpinan. Ia sendiri ketua mahasiswa Indonesia di Nanjing. Ike itu nama panggilan. Nama lengkapnyi: Eiricke Carolina de Poere. Asal Cibinong, Bogor. Berjilbab. Namanyi tidak seperti orang Sunda karena Ike masih keturunan Portugis dari kakeknyi.
Di Nanjing Ike mengambil prodi pendidikan bahasa Mandarin. Dia pernah sekolah bahasa di Guizhou, jauh di Tiongkok tenggara. Kini Ike menempuh S1 di Nanjing Shifan Daxue –IKIP-nya Nanjing.
Apakah Ike akan jadi guru bahasa Mandarin? “Saya akan bisnis. Agar ayah saya nanti tetap sibuk di usia pensiun beliau," katanya. Sang ayah ahli teh. Kini menjabat manajer senior di sebuah perusahaan teh. Sebentar lagi pensiun.
"Salah satu tugas utama pemimpin adalah menyelesaikan persoalan. Makanya harus latihan sejak dari muda: jangan pernah lari dari persoalan. Hadapi. Terjuni. Cari jalan keluarnya," kata saya. Masih banyak prinsip lainnya, tapi takut tulisan ini akan terlalu panjang.
Saya sudah sering ke Nanjing. Kota ini kian modern saja. Ketika berbuka puasa di masjid, saya pilih jalan kaki dari Hotel Jinling. Nama hotel itu diambil dari nama Nanjing di zaman kuno.
Saya tiba di Nanjing dari Shanghai. Mampir satu malam di kota kecil Yangzhong yang baru kali ini saya datangi.
Kami pun mengakhiri dialog pukul 21.00. Resto sudah siap-siap tutup. Sisa-sisa rasa masakan Xinjiang masih nyangkut di software otak saya. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan*
Edisi 17 April 2023: Safari Nanjing
Samsul Arifin
Para profesor dan dosen Senior itu tidak mungkin melakukan steamcell seperti tokoh Negeri Jiran yang Anda pasti Udah tau. Meraka masih kelihatan sehat dikarenakan bisa jadi teori Anda itu benar. Begitupun Abah DI yang selalu tampak gembira dan riang dimanapun. Jadi pikiran dan hati yang selalu riang gembira juga menentukan fisik seseorang. Selamat berjuang mendapatkan malam LAILATUL QADAR di malam ke 27 Bulan Ramadan 1444 H. Salam Damai Dari IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo Jawa Timur
Parikesit
Ada pepatah klasik memangatakan : "Jika ingin harum, bergaullah dengan penjual parfum". "Jika ingin awet muda, bergaullah dengan pemuda". "Jika ingin merasakan sensasi aroma sate kambing madura, maka …….. (Anda sudah tahu)
Jhel_ng
Di rumah, saya berbincang dengan adik, mahasiswa kampus ternama di Surabaya. Kami membicarakan dosen dan profesor di tempat itu. Beberapa saya kenal baik. Bapak yang bergabung kemudian bertanya. Berapa usia profesor-profesor itu? Ada yang sudah pensiun di usia 70 tahun. Ada yang hendak pensiun. Ada yang hampir 60 tahun. Lanjut pertanyaan berikutnya: bagaimana kesehatannya, postur tubuh, warna rambut, dan kesehatan gigi beliau2? Rata-rata semua dalam kondisi baik, kelihatan sangat sehat dan energik. Ada yang bilang mereka seperti itu karena kebersihannya terjaga. Atau karena mendapat layanan kesehatan yang baik. Ada lagi yang berpendapat hal itu karena beliau2 sangat sering bertemu mahasiswi, eh mahasiswa. Mahasiswa yang muda, pikirannya menyala-nyala. Ada masa lalu tapi mereka sangat optimis menatap masa depan. Mereka mau berjuang demi masa depan yang mereka yakini, meskipun belum juga mereka dapat rasakan. Optimisme itu kemudian terpatri pada pikiran para dosen senior: mereka juga masih punya masa depan. Yaitu hidup lebih lama dan lebih banyak bermanfaat memberi inspirasi. Yang terakhir itu adalah pendapat saya. Abah DI sering dalam perjalanannya sering bertemu mahasiswi, eh mahasiswa, menjadi dasar saya untuk berteori. Kalau teori salah ya mohon dimaafkan. Mumpung mendekati lebaran, nanti malam sudah malem 7. Selamat pagi ini untuk mengawali pekan.
Sumber: