Pengakuan Dukun Slamet, Lebay
Dukun Slamet (45) dari Banjarnegara, Jateng, memusingkan polisi. Setelah terbukti membunuh 12 orang, ia mengaku masih ada 16 mayat korban lagi. Polisi membongkar TKP dengan alat berat Beko. Sampai lebar. Belum ketemu.
***
POLSISI terus berusaha mencari 16 mayat pengakuan Slamet. Hari ini dan besok, kalau belum ketemu, besoknya lagi. Tentu, proses penggalian bersama Slamet. Ia tinggal tunjuk areal kebun. Petugas menggali.
Apakah Slamet bohong? Sekadar mengecoh polisi, supaya ia bisa jalan-jalan keluar dari sel tahanan? Belum terbukti. Dan, jadi tugas polisi mencari bukti. Juga, kasihan keluarga korban, kalau memang ada korban baru.
Pengakuan terbaru Slamet itu dirilis polisi di Mapolres Banjarnegara, Selasa, 18 April 2023. Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto kepada pers, mengatakan dari hasil interogasi intens tersangka serial killer Slamet mengubah keterangannya. Dari jumlah korban 12 orang jadi 28 orang. Pembunuhan dilakukan sejak 2011. Bukan sejak 2020 seperti pengakuan awal.
Pengakuan itu bukan saja aneh bagi polisi, juga buat publik. Umumnya penjahat berusaha mengecilkan kejahatannya. Kalau bisa tidak ngaku. Nah, ini malah sebaliknya.
AKBP Hendri: “Setelah pengakuan tersangka, lalu tersangka kami bawa supaya menunjukkan lokasi penguburan. Di situ kami menggali dari pagi sampai sore. Tidak menemukan apa-apa.”
Lokasi itu berupa kebun luas. Di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Sekitar 100 meter dari titik penemuan 12 mayat korban terdahulu.
Penggalian hari ke dua, polisi minta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara. Bahkan, banyak relawan ikut membantu polisi. Menggunakan alat berat Beko. Kebun dibongkar. Slamet cuma menonton, sambil nunjuk-nunjuk.
Hendri: “Sampai, menimbulkan lubang seperti kolam besar. Tetap tidak ketemu. Kami akan terus minta tersangka menunjukkan lokasi. Mungkin ia lupa titiknya, karena penguburan sudah 12 tahun lalu, dan kebunnya luas.”
Sementara itu, laporan orang hilang yang masuk ke Polres Banjarnegara sampai Selasa, 18 April 2023 ada 22 laporan. Dari jumlah itu, delapan cocok (hasil tes DNA) dengan 12 korban Slamet. Delapan jenazah dibawa pulang keluarga. Masih ada empat mayat lagi belum cocok.
Herannya, mengapa Slamet ‘repot-repot’ mengaku begitu? Pengakuan Slamet mirip pengakuan banyak serial killer di Amerika Serikat. Ted Bundy membunuh 30 orang, tapi mengaku 100. Ia dieksekusi mati 24 Januari 1989. Henry Lee Lucas membunuh 100 orang, mengaku membunuh 350 orang. Dan, banyak lagi. Membesarkan jumlah korban. Lalu, mengapa?
Dr Katherine Ramsland dalam bukunyi bertajuk: “Inside the minds of serial killers: Why they kill” (2006) menyatakan, serial killer cenderung narsistik. Pengidap gangguan kepribadian, menganggap dirinya sangat penting dan harus dikagumi.
Kata Narsistik berasal dari kisah pemuda Yunani bernama Narcissus, yang jatuh cinta pada bayangan dirinya di air kolam.
Serial killer tidak akan mengaku membunuh, sebelum ia ditangkap polisi. Tapi setelah ditangkap, beberapa hari kemudian ia justru melebihkan jumlah korban.
Sumber: