Pembunuhan Mojosari antara Tradisional-Modern

Pembunuhan Mojosari antara Tradisional-Modern

Ternyata Sinta langsung makan martabak. Segigit-dua gigit, dia mengatakan ke Supaino bahwa martabaknya aneh. Rasanya pahit. Tentu, Supaino grogi keras. Tak berkata apa-apa. Sinta habis makan sepotong, tidak dilanjutkan. Lalu, Sinta cepat-cepat minum jus.

Kiri kena, kanan kena. Kali ini, Sinta mengeluh jusnya juga pahit. Tapi, karena kepahitan di martabak, maka dia gelegak jus dalam volume cukup banyak.

Setelah itu, ambyar… Sinta batuk-batuk, dilanjut muntah-muntah. Lantas teriak-teriak kesakitan di tenggorokan. Para tetangga penasaran, mendatangi kamar kos Sinta yang terbuka.

Sementara, Supaino pelan-pelan, mindik-mindik, jalan menuju motornya. Kemudian kabur.

Tetangga kos bernama Isa Nur Robah menolong Sinta dengan memberi minum air. Tapi tetap saja, Sinta muntah-muntah. Badan Sinta jadi demam. Maka dikompres oleh tetangga. Kian malam kondisi Sinta kian memburuk, kejang-kejang.

Pukul 22.00 WIB dibantu tetangga, Sinta dilarikan ke RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari. Masuk IGD. Sempat ditangani paramedis. Sinta meninggal dini hari, Senin, 17 April 2023 pukul 03.35 WIB.

Para tetangga lapor polisi. Segera polisi mendatangi TKP. Melakukan olah TKP. Mewawancarai para saksi. Polisi menemukan dugaan pembunuhan. Maka, jenazah Sinta langsung dikirim ke RS Pusdik Brimob Porong, Sidoarjo, guna otopsi.

Ditemukan bukti, itu pembunuhan dengan cara diracun. Polisi segera memburu tersangka. Akhirnya Irfan dan Supaino ditangkap.

Kepada polisi, Irfan mengakui membunuh Sinta. Motifnya, Irfan menduga Sinta menyantet ortu Irfan. Karena sakit hati. Caranya, Sinta menyerahkan foto ortu Irfan ke seorang dukun. Tapi, pengakuan itu belum terbukti. Kini sulit dibuktikan, karena Sinta sudah meninggal.

Irfan dukun, ortunya katanya disantet dukun lain. Supaino, bekas pemilik jin pesugihan. Tapi mereka main aplikasi MiChat juga. Perpaduan budaya tradisional dan modern.

Pembunuhan di Indonesia sebagian terkait budaya tradisional. Seperti baru saja terjadi, dukun pengganda uang Wowon Cs di Cianjur, Jabar. Tersangka pembunuh sembilan orang. Kini dalam proses penyidikan.

Juga, dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara, Jateng. Tersangka pembunuh 12 orang, baru saja mengaku 28 orang. Mayat 16 orang masih dicari polisi.

Merujuk buku karya Prof Clifford Geertz, bertajuk: “Agama Jawa; Abangan, Santri, Priyayi” (2013) bahwa masyarakat Indonesia bentuk masyarakat tradisional yang mistis. “Santet, sesajen, jimat dan danyang, sangat dipercaya di Indonesia, khususnya di Jawa. Sampai kapan pun. Karena itulah akar budaya.”

Clifford James Geertz, antropolog top Amerika Serikat (AS). Kelahiran 23 Agustus 1926 di San Francisco, California, AS. Meninggal 30 Oktober 2006 di Philadelphia, Pennsylvania, AS.

Bukunya itu hasil riset antropologi budaya Geertz di Mojokerto (bukan Mojosari, TKP pembunuhan Sinta), kurun 1952 sampai 1954. Risetnya dibiayai Ford Foundation. Geertz tinggal di rumah seorang petani di Kota Mojokerto selama risetnya.

Sumber: