Lebaran Lutut

Lebaran Lutut

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Dokter Mik memang hebat dan baik, membantu menyembuhkan kanker payudara Ibu saya, yang meninggal juga usia 83 th tapi krn jantung. Ibu dan dr Mik selalu berbahasa Belanda saat konsultasi shg saya tidak mengerti akhirnya kompromi pakai bahasa Jawa halus, baru saya mengerti. Salam hormat utk dr Mik melalui Abah ya.

mzarifin umarzain

Payudara besar atau kecil, apa ada pengaruh nya pd kanker? Payudara besar lebih mudah kena kanker?

Amat K.

Tapi untuk istriku tercinta, kutahbiskan diri untuk jatuh berkali-kali. Karena jatuh hati padanya adalah hal terindah dalam hidup.

Saifudin Rohmaqèŕqqqààt

Pengalaman bedah yg saya alami. Saya punya benjolan di punggung. Makin lama makin besar. Saya khawatir. Saya agak takut. Suatu hari benjolan itu sakit sekali. Warnanya jadi hitam merah. Akhirnya saya ke dokter bedah. Saya konsultasi. Dan dokter nya ramah. Mrnjelaskan bahaya bahaya kalau tidak segera di operasi. Saya tanya biayanya. Karena memang spesialis bedah, harganya membuat saya kaget. Karena saya tak mampu. Akhirnya saya ngomong mau cari biaya dulu. Kemudian saya pindah ke dokter yg lain. Konsultasi. Juga dijelaskan dengan baik. Dokter pun berkata sudah biasa mengoperasi benjolan seperti itu. Dan yg membuat saya kaget ternyata biayanya. Yaitu cuma 10 persen dari biaya dokter ahli bedah yg pertama. Akhirnya dioperasi di situ. Sampai sekarang sudah hampir 12 tahun. Dan alhamdulillah sembuh total. Memang benar ada dokter yg money oriented dan ada pula yg social oriented. Hanya pengalaman pribadi.

Alfi Nur Afifah

sekitar 6 bulan yang lalu saya merawat saudara yang mengalami batuk terus menerus dan sesak nafas, setelah dibawa ke rumah sakit ternyata beliau di diagnosa ada cairan di paru paru. dokter menganjurkan harus menyedot cairannya supaya beliau tidak sesak napas. Ternyata setelah cairan nya disedot tiba-tiba muncul benjolan di dada. Untuk itu dokter mengharuskan biopsi agar tahu itu kanker atau Begitu tahu ternyata itu kanker sudah stadium 4. Pengobatan satu satunya harus dikemoterapi, tetapi saudara saya tidak sanggup. Dokter memberi tahu keluarga bahwa saudara kami sudah paliatif dan hanya menunggu keajaiban. Kami sekeluarga hanya berharap semoga ada mukjizat dari Tuhan, tapi ternyata tuhan berkata lain. #SemogaSemuanyaSehatSelalu

Liam Then

Orang-orang seperti dokter Mik inilah yang menyanggah Indonesia kita dari keruntuhan. Masih banyak orang baik di Indonesia. Jangan putus asa.

Jimmy Marta

Sayapun mengagumi dr Mik dg prinsipnya, melihat dunia dari sisi baik dan buruk. Ia tidak mempertimbangkan soal kalah menang, untung rugi.

Pryadi Satriana

Dokter Mik ikut merasa bersalah secara moral, karena itu "sangat terpukul mentalnya." Namun, jika dokter Mik MELAKUKAN BEDAH MENINDAKLANJUTI "TEMUAN" DOKTER PATOLOGI, menurut saya dokter Mik TIDAK BERSALAH, walaupun rasa bersalah itu "tidak bisa dihilangkannya." Pasal 16 Kode Etik Kedokteran Indonesia itu untuk melindungi privasi pasien, BUKAN UNTUK TIDAK DIBERITAHUKAN KEPADA PASIEN. Namun, "tindakan malpraktik itu" diawali KESALAHAN PATOLOG, yg menyebutkan adanya kanker. Jika digugat pasien, tergugat I adalah dr. Patologi, yg lain2 menjadi "turut tergugat." PASIEN MUNGKIN TIDAK TAHU TELAH TERJADI MALPRAKTIK, NAMUN ITU TIDAK MENGHILANGKAN TANGGUNG JAWAB MORAL UNTUK MEMBERITAHUKAN YG SEBENARNYA TERJADI KEPADA PASIEN, SEKALIGUS PERMOHONAN MAAF & PEMBERIAN KOMPENSASI KEPADA PASIEN TERSEBUT. Kita manusia beradab, berikan yang menjadi hak seseorang tanpa diminta, bahkan sekali pun orang tersebut tidak mengetahuinya. Itukah makna bahwa sesama kita adalah "saudara dalam kemanusiaan", itulah penerapan hukum kasih: "Kasihilah sesamamu manusia seperti mengasihi dirimu sendiri", orang Jawa menyebutnya "tepa slira". Salam. Rahayu.

Sumber: