Pembayaran Komodo

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Jimmy Marta
Ingat Indrayana Idris, ingat mas Dur. Apa kabar si pembunuh putri..?
Chei Samen
Selamat Sore Mbak Kholifatul Isnaeni. "Tika-Bima-Dahlan". Tiga pena sama keinginan. Kontennya mau dibaca (didengar). Yang terakhir itu, Pak Tua pernah bersepeda membuat liputan. Di kota juga di gunung! Si Gadis, di usianyi udah bersepeda motor menempuhnya jalan "dajjal". Manakala si Ganteng sono udah berpesawat meluahkan perasaan, di bumi Australi. Beda tempat, beda waktu, beda suasana. Walhasil cetusan dan tulisan mereka menarik untuk dilihat dan diapresiasi! Kepada yang mau!!! Di sisi Mas Bima, saya menikmati seadanya perasaan blio. Yaa, namanya orang muda! Agresif, marah, malah sedih. Berikan masa kepada blio menamatkan pendidikan. Waktu dan ilmu akan merobah blio menjadi dewasa dan lebih matang! Sematang Pak Tua DI. Esok lusa barangkali, blio akan jadi koleganya Pak Sahroni Tg Priok. Mana tau!! Kita-kita doakan kejayaan anak-anak yang dua ini. Moga dapat menggantikan perannya Pak Tua kita! Atawa menjadi Pak Gubebur di Lampung. Lain orang, lain caranya. Lain pengalaman, lain pendekatannya! Hari ini mereka muda. Pelajar dan masih belajar. Bila dewasa merekalah penerus kita. Salam sehat dari Tanah Melayu Mbak.
Kholifatul Isnaeni
Sungguh beruntung Tika yang mendapat endorse dari Big Boss. Cerita dua edisi CHD membuat "nilai jual" Tika melambung. Senyampang dia masih jomblo, ayoo perusuh yang juga masih jomblo silakan maju. Keuntungan Tika yang jauh lebih besar adalah bisa belajar secara langsung dari suhu "Indrayana Idris". Bisa melihat perbandingan tulisan yang ia buat dan tulisan di CHD, bisa belajar bagaimana Abah membangun story telling, dan bagaimana melakukan pengayaan fakta-fakta lainnya sehinga tidak menjadi tulisan yang "telanjang". Dan, pelajaran yang sangat penting dari cerita di atas, bukan hanya untuk Tika namun bagi kita semua, jangan pernah menyerah dengan keadaan. Kalau mau sukses, harus jadi militan. Kelemaham jurnalis era digital ini adalah lemahnya militansi terhadap profesi. Hujan atau jalan berlubang, atau kekhawatiran terhadap gelap (liputan malam), menjadikan jurnalis malas dan akhirnya mengambil jalan pintas: telepon, video call, dan chat. Kalau saja Abah tidak "memaksa" Tika (secara halus) untuk berjibaku ke rumah Bima, saya yakin Abah akan keteteran membuat tulisan CHD kemarin. Bisa, tapi "sense"-nya nggak dapat.
Handoko Luwanto
Para jomblowan yang hendak mendekati Tika, coba bawalah kudapan Bika Ambon sebagai oleh-oleh. Karena nama "Tika" & "Bima" hanya dipisahkan oleh 1 nama, yaitu : TIKA, ^bika, BI^MA. Semoga beruntung ya, guys.
*) Dari komentar pembaca http://disway.id
Editor: Sugeng Irawan
Sumber: