Bibir Bengkak

Bibir Bengkak

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Ternyata bunyi peluit itu sebagai tanda ada pelanggaran. Posisi terjadinya pelanggaran di tengah lapangan. Maka wasit menudingkan tangan ke tengah lapangan.

Sebenarnya ketika peluit dibunyikan tidak sedang ada pelanggaran. Bola sedang keluar lapangan tersenggol pemain Indonesia. Pelanggarannya terjadi sebelum itu. Wasit tidak membunyikan peluit karena prinsip advantage: bola lagi dikuasai pemain Thailand. Wasit harus membiarkan dulu bola itu milik Thailand. Sampai terjadilah bola keluar lapangan. Wasit membunyikan peluit dan menunjuk arah tengah lapangan –untuk pelanggaran yang sebelumnya.

Dari rekaman terlihat pelatih kita yang pertama kali lari gembira ke tengah lapangan. Sambil tangannya mengepal ke udara. Ofisial lain mengikuti lari ke tengah lapangan. Pemain pun ikut selebrasi. Ada yang bersujud. Ada pula yang sampai melepaskan baju kaus.

Rupanya dalam suasana lagi merayakan kemenangan itu pemain Indonesia tidak menyangka Thailand langsung meneruskan pertandingan. Lalu, dalam sekejap, bikin gol:2-2.

Berhasil menyamakan kedudukan di detik terakhir, tim Thailand merayakannya dengan luar biasa. Mungkin sekalian untuk mengejek Indonesia yang keburu merayakan kemenangan. Tim Thailand sampai lari ke depan lokasi tim Indonesia.

Perpanjangan pun harus dilakukan: 2 x 15 menit.

Sudah banyak yang khawatir: ini pertanda-pertanda Indonesia akan kalah. Menang 2-0 yang bisa disamakan menjadi 2-2 menimbulkan suasana depresi berat. Tapi tidak bagi para pemain muda Indonesia. Mereka justru seperti lebih bersemangat dibanding 2x45 menit waktu normal.

Irfan Jauhari pun mencetak gol ke-3 dengan cantiknya. Ganti tim Indonesia merayakan gol itu secara luar biasa pula. Sampai ke depan lokasi tim Thailand. Maka terjadilah apa yang harusnya tidak terjadi: saling serang.

Manajer tim Indonesia Kombes Pol Sumardji ingin melerai keributan itu. Ia lari ke arah keributan. Mungkin pihak Thailand mengira ia akan ikut keributan. Sumardji terjengkang. Anda sudah tahu adegan ini. Saya menontonnya di YouTube berkali-kali.

Sumardji pernah menjadi Dirlantas Polda Bengkulu. Ia arek Suroboyo yang Anda sudah tahu: kalau bicara ceplas ceplos. Banyak humornya. Tapi adegan di Olympic Stadium Phnom Phenh itu bukan humor. "Sudah tidak apa-apa. Hanya bibir yang masih agak bengkak," ujar Sumardji kepada temannya.

Kesalahan Indra Sjafri dan bengkaknya bibir Sumardji adalah bumbu dari kisah sukses timnas U-23 Indonesia. Seharusnya juara di cabang sepak bola dinilai dengan 11 medali emas. Kalau itu diberlakukan, Indonesia sudah di peringkat kedua klasemen medali SEA Games 2023.

Pun dengan Indonesia di nomor urut 3 perolehan medali rasanya sudah ibarat nomor satu. Apalagi target perolehan medali Indonesia sudah di atas target Presiden Jokowi– meski Vietnam dan Thailand juga jauh di atas target pemerintah mereka.

Akhirnya rapat kami pun baru bisa dimulai pukul 23.00. Begitu asyik membicarakan kemenangan. Apalagi kemenangan yang disertai drama sambung-menyambung. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi 18 Mei 2023: Zaytun Robin

Chei Samen

Sumber: