Dikbud Siapkan Mulok untuk Perkuat Pendidikan Karakter

Dikbud Siapkan Mulok untuk Perkuat Pendidikan Karakter

AMEG - Dalam memperkuat pendidikan karakter, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Malang, sedang mempersiapkan kurikulum dengan mata pelajaran muatan lokal (mulok).

Tim yang mempersiapkan diantaranya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan  pengawas sekolah, serta PCNU. Yang juga melibatkan dosen perguruan tinggi di Kota Malang.

‘’Harapan kami semoga bisa diajarkan di tahun ajaran baru ini,’’ ungkap Suwarjana, Kepala Dindikbud Kota Malang, Senin (3/5/2021).

Ide mulok ini, kata dia, didasari kondisi Kota Malang sebagai kota metropolis kedua di Jawa Timur. Juga menjadi kota transit dan kota pendidikan. Banyak mahasiswa juga pelajar dari berbagai daerah, menempuh pendidikan di Kota Malang.

‘’Maka adik-adik pelajar harus dikuatkan dari sisi toleransinya sejak dini. Yaitu sejak SD dan SMP,’’ jelasnya.

Suwarjana mengakui, memang ada pendapat, pendidikan karakter sudah ada di berbagai mapel lain sebagai sisipan. Seperti di mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti atau mapel lainnya.

Namun yang memuat khusus, masih belum ada. Kurikulum mulok terdiri atas penguatan pendidikan karakter. Kemudian Malang toleran, menghormati serta menghargai keberagaman.

Kemudian penanaman kecintaan budaya Malang pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Serta pembentukan  generasi yang berbudi  pekerti luhur, berbudaya dan bermartabat.

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sendiri, dalam rangka mengimplementasikan harapan Wali Kota Malang. Pada ajaran 2021/2022 akan menjadi mata pelajaran tersendiri, atau kurikulum khusus yang masuk pada muatan lokal.

‘’Jika sudah selesai, akan disiapkan guru untuk mengajar. Karena Malang Kota Pendidikan, guru-gurunya selalu senang cepat maju,’’ tuturnya.

Bahkan nantinya ada pelatihan guru selama tiga pekan, sebelum siap diaplikasikan ke siswa SD dan SMP. Untuk mapel mulok nantinya, diajarkan setiap seminggu sekali.

Pihaknya juga sudah memberi sinyal ada, penambahan satu jam pelajaran karena adanya mapel ini. Mapel kearifan lokal sudah disosialisasikan, melaksanakan FGD dan diakhiri dengan pelatihan para gurunya.

Mapel mulok di sekolah saat ini seperti Bahasa Jawa. Namun itu sebagai mulok Provinsi Jatim, khusus mulok Malang baru ada ini. (avi)

Sumber: