Potensi Parkir di Kabupaten Malang Belum Optimal
AMEG - Potensi parkir di Kabupaten Malang, masih belum dapat digarap secara optimal. Meskipun sektor retribusi parkir, memiliki peran dalam menyumbang pendapatan asli daerah (PAD). Namun praktiknya di lapangan, masih terkendala beberapa hal.
Ditambah lagi, tidak semua titik parkir dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub). Masih ada sejumlah titik parkir, yang dikelola secara mandiri oleh lembaga maupun individu yang bersangkutan. Seperti di rumah sakit atau di tempat wisata.
Menurut Kepala Dishub Kabupaten Malang, Eka Hafi Lutfi, hal itu juga menjadi salah satu alasan, hingga saat ini di Kabupaten Malang masih belum bisa menerapkan e-parkir. Sebab masih belum memungkinkan jika dilihat dari kapasitas parkirnya.
"Kapasitasnya belum bisa ke arah e-parkir. Kalau bicara pendapatan, saya rasa itu akan mengikuti dengan jumlah kapasitasnya," ujar Lutfi.
Terlepas dari hal itu, dari pantauan di lapangan, masih belum optimalnya pendapatan dari sektor parkir, disebabkan ada sejumlah titik parkir yang beralihfungsi. Seperti titik parkir yang ada di pasar.
Berdasarkan catatan Dishub Kabupaten Malang, ada beberapa titik parkir di pasar yang beralih fungsi dan ditempati oleh pedagang. Seperti di Pasar Lawang dan di Pasar Singosari. Lahan yang seharusnya difungsikan sebagai lahan parkir, malah ditempati pedagang kaki lima.
‘’Seperti di Pasar Lawang, itu kan juga banyak yang seharusnya lahan parkir, malah ditempati pedagang. Baik PKL maupun bedak-bedak kecil. Dampaknya, parkirnya jadi meluap di jalan. Efeknya, juga mengganggu arus lalu lintas jadi macet. Contohnya juga di Pasar Singosari yang bagian depan,’’ jelas dia.
Meskipun begitu, dirinya tetap yakin bahwa target perolehan parkir pada tahun 2021 ini bisa memenuhi target. Yakni sebesar Rp3 miliar lebih. Sedangkan hingga triwulan pertama 2021, pendapatan parkir sudah mencapai 16,34 persen atau sekitar Rp588 juta.
Sementara pada tahun 2020 lalu, realisasi pendapatan parkir mencapai 114 persen dari yang ditargetkan. Yakni sebesar Rp2.512.900.000. Sementara targetnya, Rp 2,196 miliar.
"Ya harus tetap yakin bisa tercapai targetnya," pungkasnya. (avi)
Sumber: