Banteng Ngamuk

Banteng Ngamuk

Seharusnya berkembang pesatnya sektor pariwisata, bisa seimbang atau sejajar dengan kesenian Bantengan dan seni budaya yang lain. Pembangunan infrastruktur harus diimbangi dengan pengembangan seni tradisional, agar kehidupan para seniman di pedesaan dapat ikut terangkat. Kemajuan-kemajuan itu jangan hanya bisa dinikmati oleh para pengusaha.

Pernah dikatakan, pemerintah itu bukan mengejar PAD atau Pendapatan Asli Daerah. Tapi yang ingin dicapai adalah kesetaraan sosial untuk seluruh masyarakat. Simbol kesetaraan adalah Balaikota Among Tani, yang bentuk artistikya terinspirasi dari Bantengan.

Biaya fisik bangunan dari warga Bantengan, ornamen lainya seperti pohon, tanaman dan satwa simbolnya adalah Bantengan. Jika suatu saat ada kelompok seni Bantengan sedang melewati sebuah sekolahan, dengan membunyikan gendingan, maka para murid yang tengah belajar akan berhamburan ke luar untuk ikut menari dengan iringan gending Bantengan.

Mereka sulit dilarang karena mereka adalah keluarga Bantengan. Akhirnya guru membiarkan mereka, karena ketika kelompok Bantengan makin menjauh, maka dengan kesadaran sendiri para murid itu akan masuk ke gedung sekolah untuk kembali belajar. Alhamdulillah, itulah denyutnya warga Wong mBatu!

Sahabat ER ,
Semarang 28 Juli 2023

Sumber: