Pembangunan Pasar Induk Butuh Tambahan Rp 30 Miliar
AMEG - Setelah dilakukan beberapa kali evaluasi dan revisi detail engineering design (DED). Diprediksi anggaran pembangunan pasar induk Kota Batu, akan bertambah sekitar Rp30 miliar dari perhitungan awal hanya Rp200 miliar.
Jika dihitung, total revisi sudah dilakukan tiga kali. Untuk mengulas teknis keamanan dan keselamatan gedung.
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, anggaran awal sebesar Rp 200 miliar bersumber dari APBN dan termaktub dalam Perpres nomor 80 tahun 2019. Namun karena ada penyesuaian teknis, yang mengedepankan kelaikan fungsi gedung, berdampak pada bertambahnya kebutuhan anggaran menjadi Rp 230 miliar.
“Jadi intinya pada pembahasan ketiga ini, ada penyesuaian lagi. Harus dimatangkan agar tak terjadi banyak perubahan saat pembangunan,” terang
Kata Punjul, pihak konsultan perencana dari pemerintah pusat meminta agar penyusunan DED lebih diperinci lagi. Guna memastikan perencanaan yang telah disusun, sudah memenuhi persyaratan teknis bangunan gedung.
“Selain itu, terkait juga dengan KRK, site plan, disinggung juga berbagai aspek seperti struktur bangunannya dan MEP. Selain itu juga dibahas terkait bagaimana IPAL-nya (Instalasi Pembuangan Air Limbah) juga sampai talang saluran air diukur detail,” beber Punjul.
Dia menerangkan, dengan membangun pasar di luas lahan sekitar 4 hektare dan dengan estimasi biaya yang besar. Sudah pasti memerlukan perencanaan yang matang. Dia hanya berharap, kedepannya perencanaan yang ada dapat dieksekusi sesuai dengan harapan.
Untuk pengelola pasar setelah terbangun, dikatakan dia, tidak mesti dalam bentuk UPT (Unit Pelaksana Teknis) atau pedagang itu sendiri. Tetapi bisa juga melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau terbagi beberapa sub pengelola.
"Akan dibahas lebih lanjut, sub pengelola, misalnya seperti toilet supaya terus bersih seperti apa manajemennya. Selain itu kami juga akan studi banding dengan tempat wisata yang ada di Kota Batu soal tata kelola fasilitas umum," tandanya.
Sembari menunggu realisasi pembangunan pasar induk Kota Batu, Pemkot melalui Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD) akan menghitung nilai aset material gedung. Untuk menentukan dasar melaksanakan lelang.
Kepala BKAD Kota Batu, M Chori mengatakan, pihaknya akan melelang bongkaran material besi bangunan pasar sebagai salah satu aset daerah.
"Mungkin yang bisa dilelang dari bongkahan pasar itu, hanya besi saja," ujarnya.
Pada tahap awal, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang ( KPKNL) terlebih dahulu. Dari situ nantinya akan ditaksir nilai aset, sebagai dasar untuk menentukan harga lelang.
Namun saat ini, timgar dan banggar telah menyepakati target awal lelang sebesar Rp 9,1 miliar. Namun agar bisa didapat hasil pasti, dibutuhkan perhitungan dari KPKNL. Sehingga bisa dipastikan rasionalisasi nilai lelang.
Sumber: