Ssst… Ada Jenderal Sunda Nusantara
Sudah punya Indonesia, Rusdi Karepesina, 55, mengaku warga negara Sunda Nusantara. Nyetir Pajero di tol Cawang, Jakarta Timur, Rabu siang (5/5/2021). Pelat nomor unik: SN 45 RSD. Distop polisi, diperiksa. SIM juga keluaran Sunda Nusantara. Kayak dagelan.
***
MOBIL Rusdi itu sangat mencolok. Terutama pelat nomornya. Pelat warna dasar biru, tulisan putih. Pun, di bodi banyak stiker. Tulisan unik-unik.
Ada tulisan ”Negara Kekaisaran Sunda Nusantara”. Logo gambar kepala singa bermahkota.
Stiker lain bertulisan "Allah Yang Pemegang Teguh. International Negara Kekaisaran Sunda Nusantara".
Mobil melaju. Di dekat pintu tol Cawang, distop Kasat Patroli Jalan Raya Kompol Akmal. Mobil berhenti. Polisi dengan sopan meminta surat-surat.
Sopir membuka dompet, menyerahkan SIM. Terbitan: Negara Kekaisaran Sunda Nusantara. Tercetak jelas, rapi. Persis SIM asli. Polisi bingung, membolak-balik SIM itu.
”STNK, bisa saya lihat, Pak?” ujar polisi.
Pria itu mengeluarkan sesuatu dari dompet. STNK terlaminating. Terbitan: Negara Kekaisaran Sunda Nusantara. Polisi tambah bingung.
”Bapak ini sebenarnya siapa?”
Pria itu turun mobil. Berdiri tegak, sikap sempurna. Berkata tegas:
”Siap… Saya jenderal muda, Rusdi Karepesina. Dari negara kekaisaran Sunda Nusantara,”
Modar.
Kayak dagelan. Tapi serius. Seperti anak main-main, tapi ia berusia setengah baya. Polisi terbengong. Memandangi wajah serius orang gendeng itu. Mungkin polisi menahan tawa. Kalau ketawa beneran, khawatir disebut tidak sopan.
“Ya sudah… Karena bapak ini melanggar. Mari ikut saya ke Polda Metro,” ujar polisi. Pria si ”jenderal muda” itu, ya… menurut saja. Tanpa membantah. Manut.
Mobil Sunda Nusantara ditahan di Polda Metro. Si jenderal muda diperiksa polisi, sampai malam itu.
Barangkali, Rusdi Karepesina, dengan aksi itu, memberikan pesan: Mendirikan negara, dalam negara, tidak perlu angkat senjata, seperti KKB Papua. Cukup, dengan gaya dagelan. Polisi sudah pusing.
Sumber: