Intensitas El Nino Belum Berkurang Pada Oktober

Intensitas El Nino Belum Berkurang Pada Oktober

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

AMEG.ID, Surabaya - Kepala BMKG - Dwikorita Karnawati mengatakan, Sesuai dengan prediksi BMKG, puncak dampak El Nino terjadi pada bulan September. Namun setelah memeriksa data satelit terbaru, tampaknya intensitas El Nino belum berkurang pada Oktober ini.

Bahkan pihaknya memprediksi, El Nino yang menyebabkan panas di hampir seluruh daerah di Jawa Timur ini, masih bertahan sampai tahun depan. Dwikorita mengatakan, bahwa tingkat El Nino yang moderat akan bertahan, dan akhirnya berakhir pada Februari-Maret 2024.

Melansir Berita Jatim, Kedatangan musim hujan, jelasnya, erat kaitannya dengan peralihan Monsun Australia ke Monsun Asia. Saat ini, menurut Dwikorita, Monsun Asia telah mulai memasuki wilayah Indonesia, sehingga diprediksi bahwa hujan akan mulai turun pada November.

“Artinya, pengaruh El Nino akan perlahan berkurang dengan datangnya musim hujan. Oleh karena itu, diharapkan musim kemarau yang berkepanjangan ini akan segera berakhir. Ada wilayah di mana musim hujan dimulai sebelum November, dan wilayah lain yang tertunda. Namun, sebagian besar wilayah akan mengalaminya pada bulan November,” tambahnya. (AL-BG/BERITA JATIM)

Sumber: