Bantuan Lansia dan Disabilitas Cair, BST dan Bansos Organda Menyusul
AMEG - Di penghujung Ramadan, Dinas Sosial Kota Batu merealisasikan bantuan sosial untuk para lanjut usia (Lansia) dan disabilitas, untuk menyongsong Idul Fitri.
Berdasar data, jumlah Lansia di Batu sebanyak 895 orang. Kali ini Dinsos mencairkan untuk 484 orang, sisanya tak lolos verifikasi, lantaran sudah menerima bantuan sosial lain dari Pemkot Batu.
Untuk bantuan sosial bagi disabilitas, dari 289 orang, Dinsos Batu mencairkan untuk 243 orang. Sisanya, sebanyak 411 lansia dan 46 disabilitas menunggu kebijakan dari walikota.
Kepala Dinas Sosial Kota Batu, Ririk Mashuri, menjelaskan, mulai Senin (10/5/21), bantuan sudah disalurkan ke rekening penerima. Sebelum Lebaran semua bantuan sosial sebesar Rp 500 ribu per bulan untuk lansia dan disabilitas sudah rampung.
"Pencairan langsung selama empat bulan mulai Januari lalu hingga April. Sehingga mereka menerima Rp 2 juta," jelasnya kepada ameg.id.
Berdasar anggaran yang sudah disusun, karena 457 bantuan sosial tidak bisa dicairkan, sesuai kebijakan Pemerintah Kota Batu, akan dilakukan pergeseran untuk masyarakat di kelurahan. Pihaknya akan memberi bantuan Rp 300 ribu kepada warga terdampak Covid-19 yang benar-benar membutuhkan.
"Setiap kelurahan bisa mengusulkan kepada kami. Dari lima kelurahan yang ada, Dinsos Batu sudah menerima 1.243 usulan. Dari Kelurahan Ngaglik ada 88 orang, Sisir 323 orang," jelasnya.
Pihaknya masih akan memverifikasi, apakah yang diusulkan itu sudah menerima bantuan sosial lainnya atau belum. "Yang lolos verifikasi mendapat bantuan Rp 300 ribu per bulan. Bantuan akan kami salurkan hingga enam bulan ke depan," katanya.
BST (Bantuan Sosial Tunai) tingkat kelurahan bisa dicairkan setelah Idul Fitri. Dicanangkannya BST untuk masyarakat kelurahan itu lantaran saat ini masyarakat desa sudah menerima, sehingga masyarakat kelurahan juga harus menerima, agar tak terjadi kecemburuan sosial.
Saat penyaluran bantuan kepada Organda juga on progres. Karena menggunakan dana dari pergeseran anggaran perlu waktu dan mekanisme. "Yang jelas bantuan itu sudah kami usulkan," katanya.
Untuk merealisasikan bantuan kepada para sopir itu pihaknya telah melakukan pendataan. Ada sekitar 300 sopir Organda yang akan mendapat bantuan.
"Jika waktunya cukup dan prosesnya sudah selesai, bantuan bisa disalurkan sebelum Lebaran," papar Ririk.
Bantuan kepada sopir Organda dinilai perlu, karena ada penyekatan dan larangan mudik dan angkutan umum tidak operasional.
"Untuk penyalurannya kami berkoordinasi dengan Bank Jatim. Sedang untuk penerima yang sudah meninggal akan dikembalikan ke kas daerah," tandasnya.(ar)
Sumber: