Kasus Stunting di Jatim Masih Tinggi

Kasus Stunting di Jatim Masih Tinggi

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

AMEG.ID, Jakarta - Ahli Utama Penyuluh Keluarga Berencana BKKBN Dwi Listyawardani menyampaikan, stunting menjadi permasalahan yang cukup genting. Bahkan bisa menjadi ancaman bagi kualitas generasi muda.

Melansir Jawa Pos, menurut Dwi, stunting bisa membuat perkembangan otak terganggu dan berpengaruh pada kemampuan dan prestasi di sekolah. Tak hanya itu, produktivitas dan kreativitas juga akan menurun.

”Stunting menjadi ancaman kualitas generasi muda. Tidak hanya mengalami terganggunya pertumbuhan fisik. Melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, serta produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif,” jelas Dwi Listyawardani.

Dwi mengatakan, Presiden Jokowi sudah mengalokasikan 186 triliun atau sekitar 5,6 persen untuk sektor kesehatan dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) 2024. Dengan salah satu fokus utama untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting di Indonesia. (IC-DL/JAWA POS)

Sumber: