Produk Ndeso

Produk Ndeso

SALAH satu program saya, mengajak masyarakat Kota Wisata Batu (KWB) agar punya andil besar dalam pergerakan ekonomi. Satu contoh hasil produk cobek di Mojorejo, atau produksi tas etnik di Junrejo yang bisa dilihat langsung di rumah warga. Pada awal tahun 2008, produk kerajinan rumahan warga kampung itu menjadi perhatian saya. Begitu pun saat berkunjung ke pengrajin topeng bantengan, menarik perhatian saya dan sangat terkesan. Saya bisa melihat kemahiran para seniman topeng. Termasuk seniman lukis, saya melihat langsung karyanya di rumah Mas Kobu, Mas Slamet, atau di tempat berkumpulnya para pelukis di Galeri Raos. Begitu pun kerajinan lampu lampion. Di Desa Sidomulyo, Desa Gunungsari, pemandangannya berbeda. Pemandangan lebih ke sentra pertanian. Setiap hari, warga desa yang sebagian besar petani bunga terlihat merangkai aneka bunga. Pemandangan itu merupakan bukti hasil kreatifitas warga dalam gerakan ekonomi rakyat. Hasil produk ini bisa dirangkum dalam etalase produk karya bersama warga KWB. Pasarnya sudah jelas yaitu para wisatawan. Didukung kekuatan branding KWB, menjadi modal kuat. Pada 2008 pernah terlaksana pameran besar agritec, lokasinya waktu itu di lahan kosong. Lahan itu sekarang menjadi bangunan Balai Kota Among Tani. Ada lagi pameran pertanian di sekitar Alun-alun KWB. Pernah juga ada festival nusantara yang memamerkan semua hasil kuliner dan parade kesenian nusantara. Bahkan parade dan pameran alutsista militer dan polri, seakan saat itu KWB seperti menjadi pusat kekuatan militer dan polri. Sederet program yang pernah ada, itu menunjukkan kita mampu melakukan terobosan hasil kreatif karya pikiran dan tangan warga KWB. Ya, seperti cobek, tas, topeng, lukisan, kuliner nasi jagung, pecel, buah, dan lainnya dalam panggung lebih besar. Semuanya harus dikerjakan dengan konsep oleh para milenial KWB, secara digitalisasi, packing dan marketing digarap serius. Produk kualitas dari desa dibranding out door/online dan pasarnya diperluas seluasnya. Kebijakan aturan produk ndeso diperkuat dengan permodalan tanpa bunga dan jaminan NOL! Kreasi dan inovasi anak muda milenial diperkuat dengan seluruh fasilitas pemerintah. Saya yakin dan percaya, kaum milenial mampu bekerja profesional selama diberi kesempatan luas dan tidak terganggu OLD MIND! ZONA NYAMAN (copy paste). Management para milenial jika disatukan secara modern ada greget kekinian. Diperkuat data based para UMKM jadi acuan. Dukungan sekitar hampir 4000 kamar penginapan, pengunjung wisatawan yang rutin dalam jumlah besar. Usaha rumah warga (home stay) di kampung dan peran pemerintah desa akan membuka peluang ekonomi besar setiap desa . Kolektifitas pelaku usaha skala besar mengangkat yang kecil. Tentu perlu peran pemerintah membuat regulasi yang mudah. Perlu pula fasilitas permodalan koperasi tingkat RW maka akan ada ekonomi besar sampai mancanegara. Konsep yang dikerjakan para kaum muda milenial ini bisa keluar dari zona nyaman. Semarang, 12 Mei 2021.

Sumber: