Make-up Artist Sekaligus Aktivis Antikekerasan

Make-up Artist Sekaligus Aktivis Antikekerasan

Andrea Meza menjadi perempuan ketiga Meksiko yang menyabet gelar Miss Universe. Punya gelar sarjana software engineering dan berprofesi sebagai penata rias, dia mampu memberikan jawaban jitu soal pandemi Covid-19 dan pergesertan standar kecantikan. 

***
’’SEKARANG INI, kecantikan bukan melulu soal penampilan fisik,’’ kata Andrea Meza dalam pernyataan penutup pada malam final Miss Universe 2021 kemarin WIB.

 ’’Buatku, kecantikan tidak hanya tercermin dari semangat kita. Tapi juga dari hati kita, dan cara kita membawa diri. Jangan pernah biarkan orang lain bilang bahwa kamu tidak berharga,’’ tegas dia. 

Pernyataan akhir itu melengkapi pernyataan Meza beberapa menit sebelumnya. Ketika dia menjawab pertanyaan untuk finalis yang diajukan oleh Brook Lee, Miss Universe 1997. Yakni bagaimana seandainya dia menjadi pemimpin negara, dan harus mengatasi pandemi Covid-19.

’’Menurutku, tidak ada cara paling sempurna untuk mengatasi bencana ini. Tapi aku percaya, jika aku yang bertanggung jawab, maka aku akan menerapkan lockdown, jauh sebelum skala wabahnya menjadi sangat besar,’’ papar dia tegas. 

’’Kami (Meksiko, Red) kehilangan banyak nyawa, dan itu sebenarnya tidak boleh terjadi. Kami harus mengurus warga kami sejak sangat awal sekali,’’ papar perempuan 26 tahun tersebut. 

Jawaban itu dinilai juri sangat tegas dan solutif. Dengan suara bulat, panel juri menganugerahkan gelar ratu sejagat kepada perempuan bernama lengkap Alma Andrea Meza Carmona tersebut. 

Seiring dengan terpilihnya Meza, berakhir sudah masa jabatan Zozibini Tunzi. Miss Universe 2019 yang terpaksa mengemban tugas selama dua tahun. Tahun lalu, event ini tidak digelar lantaran pandemi sedang ganas-ganasnya. 
Meza adalah perempuan Meksiko ketiga yang memenangkan Miss Universe. Setelah Lupita Jones pada 1991, dan Ximena Navarrete pada 2010.

 Dalam final yang diadakan di Seminole Hard Rock Hotel & Casino Hollywood, Florida, itu dia mengalahkan 73 kontestan yang lain. Miss Brazil Julia Gama akhirnya menjadi runner up. Sedangkan runner-up kedua diraih oleh Miss Peru Janick Maceta Del Castillo.  

’’Sungguh mimpi yang jadi nyata bisa mengenakan mahkota Miss Universe. Kuharap aku bisa melayani dunia lewat advokasiku untuk kesetaraan selama setahun ke depan. Dan tahun-tahun berikutnya, meski sudah tidak menjabat lagi,’’ tutur Meza dalam konferensi pers resmi. 

Meza lahir dan besar di Chihuahua City, 13 Agustus 1994. Selain menjalankan profesi sebagai model dan make-up artist, dia juga seorang aktivis hak-hak perempuan. Dia berkolaborasi dengan Municipal Institute for Women. Yang kegiatannya berfokus pada penghapusan kekerasan berbasis gender. Meza juga menjadi duta pariwisata kota kelahirannya. 

Dia punya cara unik untuk memperkenalkan wisata di Meksiko. Yakni, menggabungkan promosi dengan aktivitas olahraga. Penghobi cross fit itu sering hiking ke tempat-tempat yang terkenal dengan keindahan alamnya. Misalnya Barranca de Oblatos. Yakni ngarai yang membentang di sepanjang sungai Rio Grande di Provinsi Jalisco. 

Kalau di Chihuahua sendiri, dia paling sering hiking ke Barrancas del Cobre, atau Ngarai Tembaga. Pulangnya mampir ke pasar tradisional di sana. Jajan camilan khas daerah setempat, atau berbelanja kerajinan tangan yang dibuat sendiri oleh warga. Eksotis sekali.  

Meza merasa sangat dekat dengan tanah kelahiran dia tersebut. Dia tumbuh di sebuah keluarga besar. Sangat besar. Sepupunya saja 40 orang. 

Sumber: