JAKARTA, AMEG.ID - Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) - Ateng Hartono mengatakan terkait adanya hal tersebut sekitar 52 persen bekerja namun tidak mendorong pendapatan ekonomi rumah tangga.
Sementara sisanya merupakan bukan angkatan kerja atau pelajar yang harus didorong dari sisi pendidikan. Ateng juga mengatakan sebagian keluarga miskin ekstrem hampir setengahnya bekerja di lahan pertanian. "Pertanian sebagian pekerja keluarga atau tidak dibayar artinya dia bekerja di keluarganya tapi tidak dibayar ini juga yang besar sekali. Kemudian juga pada buruh sekitar 26,50 persen," ujar Ateng dalam acara Sosialisasi Capaian Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (26/8/2024). Selanjutnya, ia memaparkan kelompok miskin ekstrem merupakan masyarakat yang bekerja pada bidang konstruksi sebesar 9,04 persen. Termasuk industri tambang dan pengolahan yang hanya 13 persen.7,51 Persen Penduduk Miskin Estrem Berstatus Pengangguran
Selasa 27-08-2024,14:15 WIB
Editor : Naya Pramestya Zahra
Kategori :