JAWA TIMUR, AMEG.ID - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tengah memetakan potensi kerawanan dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di seluruh provinsi di Indonesia.
Langkah strategis ini diambil untuk mengantisipasi dan mengatasi berbagai gangguan yang berpotensi menghambat kelancaran serta kualitas pemilihan yang demokratis.Sejumblah Daerah Rawan Gangguan Pilkada.
Jumat 30-08-2024,10:08 WIB
Editor : Naya Pramestya Zahra
Dengan pemetaan yang mendalam ini, Bawaslu berharap dapat memastikan proses demokrasi berlangsung adil, transparan, dan bebas dari berbagai bentuk kecurangan serta konflik yang mungkin timbul di berbagai daerah. Lima provinsi itu antara lain Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Timur (Kaltim), Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tengah (Sulteng). Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyampaikan, provinsi-provinsi ini menghadapi tantangan pada berbagai tahap Pilkada, termasuk pencalonan, kampanye, dan penghitungan suara. Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyampaikan, provinsi-provinsi ini menghadapi tantangan pada berbagai tahap Pilkada, termasuk pencalonan, kampanye, dan penghitungan suara.
“ Ada lima provinsi dengan kerawanan tertinggi pada tahapan pencalonan, kampanye, dan pungut hitung,” kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja usai launching pemetaan kerawanan Pemilu serentak 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2024).
Selain itu, terdapat 28 provinsi dengan tingkat kerawanan sedang dan empat provinsi dengan tingkat kerawanan rendah. Bawaslu juga memetakan kerawanan di tingkat kabupaten/kota, dengan hasil menunjukkan bahwa terdapat 84 kabupaten/kota yang masuk dalam kategori tingkat kerawanan tinggi.
“Misalnya kami sebutkan Kabupateng Malang, Fakfak, Pinrang, Bangkalang, Bulukumba, Baubau, Manggarai Timur, sampai dengan Kabupaten Berau,” kata Bagja.
Kategori :