Gajah Mufarraqah

Kamis 01-07-2021,06:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Kampung itu di pegunungan. Di pinggir hutan. Kalau harus mengungsi jaraknya dengan kampung sebelah cukup jauh. Juga naik turun gunung.

Rombongan gajah itu akhirnya benar-benar memasuki kampung. Petani setempat tidak takut. Mereka justru menyiapkan makanan untuk gajah: nanas, jagung, dan sayuran.

Banyak sekali nanas di kawasan itu. Saya pernah melihat potensi nanas di kawasan dekat perbatasan Myanmar itu. Di Kabupaten Xi Shuang Banna –wilayah paling Selatan provinsi Yunnan, Tiongkok. Ada pabrik jus nanas di situ.

Di kampung itu tidak terjadi apa-apa. Tidak ada gajah mengamuk. Mereka merasa sudah sangat kenyang.

Saya ingat rombongan Bonek ke Jakarta dulu. Yang mengamuk karena lapar.

Mereka tidur nyenyak di di perjalanan berikutnya karena disediakan nasi bungkus yang cukup.

Setelah kenyang rombongan gajah itu ke kolam pertanian. Mereka masuk ke air.

Gembira ria di kolam berlumpur itu. Sawah petani banyak yang rusak secara tidak sengaja –dinjak-injak gajah di sepanjang perjalanan ini.

Melihat wajah-wajah petani di situ saya ingat profil orang Dayak di Kalimantan. Ada kemiripan. Suku-suku asli di pegunungan Yunnan memang bukan suku Han –yang merupakan 80 persen penduduk Tiongkok. Suku Manchuria yang besar itu pun kini sudah hilang. Praktis sudah menyatu dan membaur dengan suku Han. Yang masih sedikit lebih eksis adalah suku Mongol yang di provinsi Mongolia Dalam. Tapi mereka juga sudah kian menyatu dengan suku Han.

Suku-suku asli pedalaman Yunnan ini banyak yang berani mendekat ke gajah.

Memberi mereka makanan. Tidak terlihat ada konflik antar manusia dan gajah di sana.

Tapi rombongan gajah itu terus berjalan ke utara. Kali ini agak serong ke timur.

Netizen yang secara live terus mengikuti perjalanan itu mulai khawatir: gajah-gajah itu mengarah ke kota. Yakni kota pegunungan, Yuxi. Yang berpenduduk 2,5 juta jiwa.

Polisi mulai dikerahkan ke kota Yuxi. Penduduk diingatkan untuk tidak mengganggu mereka. Biarlah mereka melangkah ke mana suka.

Benar, gajah-gajah itu masuk kota. Warga kota banyak yang nonton ke jalan yang akan dilalui gajah –sesuai dengan arah di siaran langsung dari drone. Polisi menutup jalan kota yang dilalui gajah. Seluruh negeri pun kian demam gajah: ada sejumlah gajah liar masuk kota. Petugas mengarahkan secara tidak langsung agar mereka meninggalkan kota.

Mereka pun terus menuju Utara. Memasuki pedesaan lagi. Pegunungan lagi. Tapi kalau rute itu ditarik terus ke Utara akan sampai ke kota besar: Kunming. Ibu kota provinsi Yunnan. Hampir sebesar Jakarta. Dengan gedung pencakar langit lebih banyak dari Jakarta.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler