Kenyataan Mendung

Jumat 02-07-2021,06:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Bukan karena putus asa. Bukan karena kehabisan dana. Bukan karena tuntutan-tuntutan pelaku bisnis. New normal dilakukan di saat vaksinasi sudah mencapai 60 persen.

Selama ini angka 60 persen itu sulit dicapai akibat Sinovac –horeee untuk Sinovac.

Banyak rakyat Singapura yang hanya mau divaksin Sinovac. Dasarnya: lebih alamiah –dari virus Covid yang dilemahkan. Mereka menolak vaksin Barat yang dibuat dengan cara mengubah salah satu unsur DNA.

Saya menduga ada juga akibat ketegangan antara Amerika dan Tiongkok. Mereka ingin membela Tiongkok.

Singapura berkeras tidak mau mengimpor Sinovac –karena belum diakui oleh WHO, waktu itu. Setelah belakangan WHO menyetujui Sinovac hal itu dianggap sudah telat.

Jumlah vaksin yang dibeli sudah cukup untuk menyuntik seluruh penduduk Singapura.

Tapi hanya hanya mau divaksin Sinovac terlalu banyak. Target mencapai 60 persen bisa terganggu.

Akhirnya diputuskan: yang penting bisa menangkap tikus. Pemerintah tetap tidak mau mengimpor Sinovac. Tapi swasta diizinkan. Sebanyak 24 poliklinik swasta juga diizinkan menyelenggarakan vaksinasi Sinovac.Antre. Berebut.

Tercapailah persentase 60 persen itu. Sebulan lagi.

Bagaimana dengan kita yang bepergian ke Singapura?

Singapura akan mengeluarkan daftar negara mana saja yang penduduknya boleh masuk ke negara itu. Daftar itu selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan hasil penanganan Covid di setiap negara.

Katakanlah Indonesia tidak lagi masuk negara merah. Maka silakan saja. Ikut ketentuan new normal. Semuanya tanggung sendiri.

Maka Disway hari ini khusus ingin mengingatkan status asuransi Anda masing-masing. Yang tidak punya asuransi harus yakin dirinya sehat. Kalau sampai masuk rumah sakit di sana tak terbayangkan risiko keuangannya.

Bagi yang sudah punya asuransi pun cek baik-baik. Tanyakan secara detail: apakah sakit Covid-19 ditanggung asuransi. Jangan bertanya lewat telepon. Pakailah bukti tertulis. Dalam bahasa Inggris. Agar laku di sana.

Itu bagi rakyat biasa.

Bagi bos-bos besar, para pengusaha besar, tidak ada merah, kuning, atau hijau.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler