Hampir semua judulnya dimulai dari kata ini: GAWAT!!! .
Serba gawat. Rupanya agar terasa penting. Waktu itu soal Habib memang lagi hot. Dudung memang dianggap lawan Habib. Demikian juga Kapolda Fadil Imran. Yang terkait dengan tewasnya 6 pengikut Habib di KM-50 jalan tol dekat Karawang.
Tapi apakah Aktual TV itu alat bisnis? Atau alat perjuangan?
Itulah yang masih didalami oleh polisi.
Sebagai pengusaha muda, Arief sendiri pernah menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bondowoso.
Ia dikenal sebagai alumnus SMAN 2 Bondowoso yang meneruskan kuliah di Universitas Negeri Jember. Ia masuk fakultas teknik jurusan mesin. Saat itulah ia menjadi aktivis mahasiswa dan tergabung ke dalam organisasi himpunan mahasiswa.
Arief punya dua karyawan: yang satu bertugas mengolah video, satunya lagi mengisi suara. Dua-duanya ikut dibawa polisi ke Jakarta.
Di tengah berita penangkapan itu ada satu orang yang merasa beruntung. Ia seorang penyiar radio. Ia direkrut Arief sebagai pembaca narasi. Tidak jadi. Namanya Yudi.
Kita tentu menunggu sikap Arief setelah ditangkap polisi. Benarkah semua itu.
Yang jelas sampai tadi malam TV Kabel-nya masih berjalan normal. Para pelanggan di Bondowoso masih bisa menikmati puluhan channel seperti orang Jakarta.
Semua itu diatur dari rumah Arief di desa itu. Di rumah gedung berantai dua itu. Di rumah itu pulalah studio BSTV berada. Betapa majunya desa kita. Pun yang di daerah yang begitu pelosoknya.(*)