Hindari Fanatisme Ekstrem, Perlu Moderasi Beragama

Kamis 25-11-2021,20:12 WIB
Reporter : Choirul Amin
Editor : Choirul Amin

AMEG - Sikap moderasi beragama menjadi hal penting untuk melahirkan harmoni dan toleransi. Praktik yang mencerminkan moderasi ini harus terus dilakukan dalam kehidupan keberagamaan masyarakat.

"Ya, tidak pernah ada akhir untuk moderasi dalam beragama. Moderasi harus selalu dipraktikkan secara kontinyu (agar kehidupan bisa harmonis)," kata Kepala Kemenag Kabupaten Malang, Dr H Mustain, usai acara sarasehan bertema moderasi beragama di Pendopo Bupati Kepanjen, Kamis (25/11) siang.

Ditegaskan Mustain, nilai-nilai moderasi beragama bisa dipraktikkan dengan menghindari sikap fanatisme berlebihan dan paham ekstrim dalam beragama. Selain itu, dengan bersikap toleransi, mengedepankan keteladanan, dan menjunjung tinggi integrasi (persatuan umat dan bangsa).

"Ke depan, moderasi (beragama) harus tetap dilakukan secara masif dan terus menerus, melalui perkumpulan, lembaga pendidikan maupun institusi kerja. Supaya tidak mudah kecolongan mereka (kelompok yang antimoderasi)," tegas Mustain.

Nilai moderasi beragama, lanjutnya, punya ruang lingkup luas. Penerapannya tidak hanya saat melakukan kegiatan keagamaan. Melainkan pula, dalam aktivitas sehari-hari bersama semua masyarakat juga di lingkungan kerja.

Kepala Kemenag menambahkan, agar paham ekstrimis bisa dibendung, harus pula dilakukan upaya bersama-sama untuk mempersempit pertumbuhannya.

"Harus dimulai dari diri sendiri secara kuat, terutama pendidikan anak dan keluarga. Selanjutnya, agar bisa dibendung maka paham keberagaman yang terlalu ekstrim dipersempit ruang geraknya dengan bersatu," jelasnya.

Karena itu pula, Mustain berharap semua tokoh masyarakat dan pemuka agama harus bisa mengenali lebih awal, potensi sikap anti moderasi yang bisa mengancam kerukunan beragama dan persatuan bangsa.

Acara sarasehan dan dialog pemuda lintas agama ini digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Malang, dan diikuti berbagai pemuka agama dan tokoh masyarakat dan organisasi kepemudaan.

Selain menghadirkan narasumber dari Kemenag, pemantik sarasehan ini juga dari Guru Besar UM, Prof Yusuf Hanafie M.Fil. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler